Daerah  

PHT Tulunggaung Ditutup Dua Pekan, Loh Ada Apa?

PHT Tulunggaung Ditutup Dua Pekan, Loh Ada Apa?
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tulungagung, Tri Hariadi saat memberikan pernyataan terkait penutupan PHT selama dua pekan (isal/Lingkar)

LINGKARWILIS.COM – Pasar Hewan Terpadu (PHT) Tulungagung yang terletak di Kecamatan Sumbergempol bakal ditutup sementara. Hal ini dilakukan tidak lain lantaran mulai merebaknya kembali kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Tulungagung.

Sekretaris Daerah Kabupaten Tulungagung, Tri Hariadi menjelaskan bahwa pada Minggu (5/1/2025) kemarin pihaknya menerima desakan dari sejumlah pedagang sapi di PHT. Para pedagang tersebut meminta agar operasional PHT di Tulungagung dilakukan penutupan sementara waktu.

Hal ini tidak lain dikarenakan kasus PMK di Tulungagung yang kembali muncul, dimana sekitar 79 ternak sapi di Tulungagung kembali terpapar PMK. Rinciannya, sebanyak 47 sapi mengalami sakit, kemudian sebanyak 30-an sapi sudah dinyatakan sembuh setelah dirawat, serta terdapat dua ekor sapi yang mati.

Pengedar Sabu di Loceret dan Pace Ditangkap Polisi, Pemasok Asal Tulungagung Masih DPO

“Atas desakan para pedagang yang sudah sadar atas kondisi yang terjadi dan ingin mengantisipasi semakin merebaknya kasus PMK di Tulungagung,” kata Tri Hariadi, Selasa (7/1/2024).

Sebagai tindaklanjut, ungkap Tri, pihaknya memutuskan untuk melakukan penutupan secara sementara terhadap PHT selama kurang lebih dua pekan atau 14 hari.

Dengan begitu, para peternak diharapkan dapat lebih fokus untuk menangani penyembuhan terhadap hewan ternaknya yang tengah sakit akibat merebaknya PMK. Selama 14 hari penutupan itu, Pemkab Tulungagung juga akan melakukan evaluasi atas kondisi maupun situasi yang terjadi akibat kasus PMK tersebut.

Resep Cilok Isi Daging dengan Bumbu Kacang Nikmat ala Chef Rudy Choirudin, Bunda Wajib Coba!

“Jika selama evaluasi diketahui kondisinya semakin memburuk, nantinya kami akan mempertimbangkan penutupan PHT yang akan diperpanjang,” ungkapnya.

Disinggung soal penyebabnya, Tri menyebut sesuai laporan yang diterimanya, sebenarnya para peternak di Tulungagung sudah menjaga higienitas kandang ternak masing-masing. Namun diduga faktor cuaca yang menyebabkan kembali munculnya PMK dan menyerang ternak sapi di Tulungagung.

Selain itu, lalu lintas ternak dimungkinkan menjadi penyebab penyebaran PMK, terutama ternak sapi yang didatangkan dari daerah luar yang memang angka kasus PMK-nya tinggi. Namun demikian, pihaknya mewaspadai transaksi jual-beli ternak yang dilakukan di luar PHT, dimana hal ini tentunya tidak terkendali.

“Kami mewaspadai transaksi jual-beli ternak yang dilakukan di luar PHT, karena hal inilah yang kemungkinan juga mempengaruhi kembali munculnya PMK di Tulungagung,” pungkasnya.

Reporter : Mochammad Sholeh Sirri
Editor  Shadinta Aulia Sanjaya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *