Kediri, LINGKARWILIS.COM – Sepanjang tahun 2024, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kediri berhasil menyelesaikan normalisasi di 20 titik sungai dengan total panjang mencapai 29,35 kilometer. Program ini menyasar sungai-sungai di wilayah yang rentan banjir akibat pendangkalan.
Andri Eko Prasetyo, Kepala Bidang Operasional dan Sumber Daya Air PUPR Kabupaten Kediri, menjelaskan bahwa normalisasi menjadi prioritas untuk mencegah tanggul jebol akibat luapan air.
“Banyak sungai besar di Kabupaten Kediri memiliki volume air yang tinggi dan berpotensi mengalami pengendapan lumpur. Jika dibiarkan, hal ini dapat menyebabkan banjir yang merusak infrastruktur serta merugikan warga sekitar,” jelasnya.
Baca juga : Alokasi Pupuk Bersubsidi di Ponorogo Naik, Petani Mulai Bisa Menyerap Bulan Ini
Dari 20 titik yang dinormalisasi, lokasi tersebar di beberapa kecamatan, yaitu:
- Kras: 1 titik
- Wates: 2 titik
- Ngasem: 3 titik
- Plosoklaten: 2 titik
- Mojo: 1 titik
- Banyakan: 3 titik
- Tarokan: 1 titik
- Kunjang: 3 titik
- Kepung: 2 titik
- Badas: 1 titik
- Plemahan: 1 titik
Andri menambahkan bahwa lokasi-lokasi tersebut dipilih berdasarkan tingkat urgensi, dengan prioritas pada sungai yang mengalami penyumbatan atau sedimentasi berat. Kedalaman pengerukan bervariasi antara dua hingga tiga meter, bergantung pada kondisi setiap sungai.
Baca juga : Hasil Pilkada Kota Blitar Digugat ke MK, KPU Tetap Optimistis
“Aliran sungai membawa material sedimentasi yang tinggi, sehingga normalisasi harus dilakukan segera untuk mencegah dampak yang lebih buruk,” tambahnya.
Langkah ini diharapkan dapat mengurangi risiko banjir, melindungi infrastruktur, dan memberikan dampak positif bagi masyarakat di sekitar lokasi sungai.***
Reporter: Bakti Wijayanto
Editor : Hadiyin