LINGKARWILIS.COM – Dinas Peternakan Jombang terus berusaha mengurangi penyebaran wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang semakin meluas.
Pada Selasa (7/1), dilakukan inspeksi mendadak (sidak) di pasar hewan Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang, untuk memastikan kesehatan hewan ternak yang dijual.
Sidak virus PMK ini dipimpin oleh Plt Kepala Dinas Peternakan Moh Saleh dan melibatkan Kabid Kesehatan Hewan drh. Azis Daryanyato, Camat Kabuh Anjik Eko Saputro, dan Kepala Puskeswan Kecamatan Ploso drh. Dony Bidaryanto.
Dalam sidak virus PMK, puluhan petugas diterjunkan untuk menyemprotkan disinfektan pada sapi yang masuk dan keluar pasar. Sapi yang menunjukkan tanda-tanda sakit langsung dilarang masuk pasar.
323 Sapi di Jombang Terjangkit Virus PMK, 31 Ekor Terpaksa Disembelih
“Kami memperketat seleksi kesehatan sapi yang masuk pasar. Jika ditemukan yang kurang sehat, langsung kami tolak untuk mencegah penyebaran virus,” tegas Moh Saleh.
Selain melakukan inspeksi, Dinas Peternakan juga mengedukasi pedagang dan peternak tentang pentingnya menjaga kebersihan kandang dan kesehatan ternak. Penyemprotan disinfektan secara rutin dan vaksinasi menjadi langkah utama dalam upaya pencegahan.
“Bagi peternak yang ingin melakukan vaksinasi mandiri, bisa langsung menghubungi petugas kesehatan hewan terdekat. Kami juga meminta laporan segera jika ditemukan gejala PMK pada hewan,” ujar Saleh.
Menurut data terbaru, hingga Januari 2025, terdapat 323 kasus sapi terjangkit PMK di Jombang. Sebanyak 282 kasus terjadi pada Desember 2024 dan 41 kasus tambahan pada Januari 2025. Dari jumlah tersebut, 231 sapi masih sakit, 31 disembelih paksa, dan 11 lainnya mati.
Dinas Peternakan mengajak seluruh elemen, mulai dari peternak hingga masyarakat, untuk bekerja sama dalam menangani wabah ini. “Dengan langkah preventif dan kolaborasi semua pihak, kami optimistis bisa melindungi sektor peternakan dari dampak yang lebih besar,” tutup Saleh.