LINGKARWILIS.COM – Perayaan Hari Natal adalah momen yang sangat dinantikan oleh umat Kristiani di seluruh dunia.
Namun tahukah Anda bahwa perayaan Hari Natal tidak selalu dirayakan secara serentak di setiap negara?
Meskipun tanggal 25 Desember telah ditetapkan sebagai hari kelahiran Yesus Kristus, tradisi dan cara merayakan Hari Natal bisa berbeda tergantung pada budaya, keyakinan, dan kalender liturgi yang dianut oleh masing-masing gereja.
Dalam artikel ini, kita akan menggali beberapa fakta menarik mengenai bagaimana dan mengapa Natal tidak selalu dirayakan pada tanggal yang sama di seluruh dunia, serta keunikan tradisi perayaan yang ada di berbagai belahan dunia.
Melansir dari laman natgeokids.com, berikut adalah beberapa fakta menarik perayaan Hari Natal yang mungkin masih jarang kalian tahu.
5 Puisi Natal Sederhana dan Penuh Makna, Menyentuh Hati Banget!
Fakta Dibalik Hari Natal
1. Makna Natal
Natal adalah perayaan Kristen untuk memperingati kelahiran Yesus Kristus, yang diyakini oleh umat Kristen sebagai Anak Allah.
Perayaan ini jatuh pada 25 Desember, tanggal yang dipilih oleh Gereja Katolik Roma untuk menandai kelahiran Yesus, meskipun tidak ada yang tahu pasti kapan Yesus dilahirkan.
2. Perbedaan Tanggal Perayaan Natal
Tidak semua umat Kristen merayakan Natal pada hari yang sama. Di sejumlah negara dengan populasi besar umat Kristen Ortodoks, seperti Rusia, Ukraina, dan Rumania, Natal jatuh pada 7 Januari.
Beberapa umat Kristen Ortodoks Yunani juga merayakan Natal pada tanggal yang sama.
30 Ucapan Selamat Natal dalam Bahasa Inggris yang Simple dan Berkesan, Penuh Makna Banget!
3. Asal Usul Nama “Natal” dan “Xmas”
Nama “Natal” berasal dari frasa bahasa Inggris kuno Cristes maesse, yang berarti “Misa Kristus”. Sedangkan “Xmas” sudah ada sejak abad ke-16.
Huruf ‘X’ dalam “Xmas” berasal dari huruf Yunani ‘Chi’, huruf pertama dalam kata Yunani untuk Kristus, Χριστός (dibaca ‘Christos’).
4. Tradisi Natal di Era Victoria
Banyak tradisi dari perayaan ini yang berkembang pada era Victoria di Inggris, seperti kartu Natal, pemberian hadiah, cracker, dan makanan khas seperti pai daging cincang dan kalkun panggang.
Ratu Victoria dan suaminya, Pangeran Albert, sangat menyukai perayaan ini dan turut mempopulerkan berbagai kebiasaan ini di masyarakat Inggris.
5. Pohon Natal dan Asal Usulnya
Pohon Natal pertama kali terlihat di Jerman pada abad ke-16, di mana pohon cemara dihias dengan buah, kacang-kacangan, permen, bentuk kertas, dan lilin.
Sejarawan berpendapat bahwa tradisi ini mungkin berasal dari Romawi dan Mesir Kuno, yang menggunakan tanaman hijau abadi dan karangan bunga sebagai simbol kehidupan yang kekal.
Menyongsong Tahun Baru, ATCS Dipasang di Perempatan Jongbiru untuk Kelancaran Arus Lalu Lintas
6. Pohon Natal dari Norwegia ke London
Setiap tahun, Norwegia mengirimkan pohon Natal yang indah hasil kebun mereka ke London, yang dihias dengan lampu-lampu di Trafalgar Square.
Pohon setinggi 20 meter ini adalah simbol terima kasih dari Norwegia atas bantuan Inggris selama Perang Dunia II.
7. Santa Claus dan Asal Usulnya
Santa Claus berasal dari “Sinterklaas”, yang berarti Santo Nikolas dalam bahasa Belanda.
Santo Nikolas adalah seorang uskup yang hidup pada abad ke-4, dikenal karena kebaikan dan kemurahan hatinya, yang akhirnya menjadikannya santo pelindung anak-anak.
8. Karakter Natal Lain di Dunia
Selain Santa Claus, ada berbagai karakter Natal unik di seluruh dunia. Di Italia, La Befana, seorang penyihir baik hati, terbang dengan sapu untuk memberikan hadiah kepada anak-anak.
Di Islandia, anak-anak meninggalkan sepatu mereka di bawah jendela untuk mendapatkan hadiah dari Yule Lads, 13 troll nakal.
9. Lagu “Jingle Bells” yang Ternyata Bukan Lagu Natal
Lagu “Jingle Bells” sebenarnya bukan lagu Natal. Awalnya berjudul One Horse Open Sleigh, lagu ini ditulis pada tahun 1850 untuk merayakan liburan Thanksgiving di Amerika. Meski begitu, lagu ini tetap populer sebagai lagu Natal yang ceria.
10. Natal yang Pernah Dilarang
Pada tahun 1644, perayaan ini dilarang di Inggris karena pemerintah merasa bahwa makna religius dari perayaan ini telah dilupakan. Larangan ini juga diberlakukan di koloni Inggris di Amerika.
Perayaan ini kembali dilegalkan hampir 20 tahun kemudian, meskipun beberapa orang tetap merayakannya secara diam-diam selama masa larangan tersebut.
Natal tetap menjadi perayaan yang penuh dengan makna, tradisi, dan keceriaan di seluruh dunia.
Berbagai kebiasaan dan karakter unik yang berkembang selama berabad-abad membuat Natal menjadi waktu yang sangat dinantikan setiap tahunnya.
Penulis: Rafika Pungki Wilujeng
Editor: Shadinta Aulia Sanjaya