LINGKARWILIS.COM – Seorang penumpang pesawat Jeju Air yang mengalami kecelakaan pada Minggu (29/12) pagi sempat mengirim pesan teks terakhir kepada keluarganya, menjelaskan bahwa pesawat “tidak bisa mendarat karena ada burung di sayapnya.” Pesan ini menjadi salah satu komunikasi terakhir dari penumpang tersebut sebelum insiden terjadi.
Kerabat dari salah satu penumpang Jeju Air 7C 2216 menerima pesan tersebut beberapa saat sebelum kecelakaan. dilaporkan akibat kecelakaan itu menewaskan sebanyak 179 orang termasuk awak pesawat
“Seekor burung tersangkut di sayap pesawat, dan kami tidak bisa mendarat. Baru saja. Haruskah saya meninggalkan pesan terakhir saya?” tulis penumpang Jeju Air dalam pesan teks pada pukul 9 pagi kepada keluarganya.
Kerabat tersebut mengungkapkan kepada media lokal News1 bahwa setelah pesan tersebut dikirim, penumpang tersebut tidak dapat dihubungi lagi, dan nasibnya masih belum diketahui.
Pesawat Jeju Air yang membawa 175 penumpang dan enam awak keluar dari landasan pacu Bandara Internasional Muan sekitar pukul 9 pagi, lalu menabrak pagar pembatas.
Kecelakaan itu menyebabkan ledakan yang memicu kebakaran. Api berhasil dipadamkan oleh petugas pemadam kebakaran sekitar pukul 9.50 pagi.
Saat ini, tim darurat terus memberikan bantuan medis di lokasi kejadian, sementara pemerintah telah mengaktifkan Markas Besar Penanggulangan Bencana dan Keselamatan Pusat untuk menangani situasi tersebut.
Editor: Shadinta Aulia Sanjaya