LINGKARWILIS.COM – Aksi unjuk rasa mahasiswa di depan DPRD Kota Malang pada Jumat, 23 Agustus, berakhir ricuh.
Ribuan peserta unjuk rasa berkumpul untuk mengawal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait Pilkada 2024, keadaan mulai tidak kondusif sekitar pukul 15.40 WIB.
Kekacauan dimulai ketika beberapa oknum di tengah massa mulai melempari gedung DPRD Kota Malang dengan botol minuman.
Ketegangan tersebut meningkat saat Ketua DPRD Kota Malang, Made Riandiana Kartika bersama sejumlah anggota dewan turun untuk menemui para demonstran.
Jae Park Penyanyi Asal Korea Ikut Unggah Peringatan Darurat di Instagram Pribadinya
Namun, kericuhan semakin tak terkendali ketika anggota dewan kembali memasuki gedung dan para pengunjuk rasa mulai bertindak agresif.
Mereka mencoba merangsek masuk ke dalam gedung dengan membawa keranda putih, upaya ini sempat dihadang oleh petugas kepolisian yang berjaga di depan pintu dan pukul 16.00 WIB, situasi semakin memburuk.
Massa merobohkan pagar DPRD Kota Malang dan membakar ban di depan gerbang. Setelah pagar runtuh, ratusan demonstran berusaha memasuki gedung. Petugas keamanan dikerahkan, dan kendaraan water cannon digunakan untuk membubarkan kerumunan.
Kondisi semakin tidak terkendali ketika massa di luar melempari batu dan flare ke arah gedung DPRD, beberapa laporan awal menunjukkan adanya korban yang terluka akibat kericuhan dan telah mendapatkan perawatan.
Reporter ; Arief Juli Prabowo
Editor: Shadinta Aulia Sanjaya