Kediri, LINGKARWILIS.COM – Pemkab Kediri sedang mempertimbangkan penutupan lima pasar hewan yang ada di Kabupaten Kediri pada hari pasaran untuk mencegah penularan penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak.
Rencana tersebut diungkapkan oleh Bupati Kediri Hanindito Himawan Pramana dalam rapat koordinasi penanggulangan PMK yang diadakan pada Senin (8/1).
Bupati Kediri, yang akrab disapa Mas Bup Dito, menjelaskan bahwa penutupan pasar hewan ini diperlukan untuk mencegah penyebaran PMK lebih luas.
Ia juga menambahkan bahwa beberapa daerah lain sudah mengambil langkah serupa dengan menutup pasar hewan mereka, dan jika pasar hewan di Kediri tidak ditutup, dikhawatirkan daerah lain akan mengalihkan hewan ternaknya ke pasar di Kediri.
Baca juga : Ketua Bawaslu Kota Kediri Bangkitkan Semangat Bermusik, Bentuk Band Pelestari Koes Plus
“Beberapa daerah sudah menutup pasar hewan mereka. Kami khawatir jika pasar hewan di Kediri tidak ditutup, daerah lain akan menyasar pasar hewan kita,” ungkap Bupati.
Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Kediri, drh Tutik Purwaningsih, mengungkapkan bahwa sosialisasi mengenai rencana penutupan pasar hewan akan dilakukan mulai minggu ini. Hal ini bertujuan agar pedagang ternak dapat memahami kebijakan tersebut dan mendapatkan edukasi terkait pencegahan PMK.
Rencananya, penutupan pasar hewan akan dimulai pada 12 Januari 2024 dan berlangsung hingga 25 Januari 2024. Setelah periode sosialisasi, DKPP bersama instansi terkait akan memantau lalu lintas ternak di Kabupaten Kediri.
Baca juga : KPU Kabupaten Kediri Gelar Malam Apresiasi Pilkada Damai 2024, Sampaikan Terima Kasih Pada Semua Pihak
Tutik juga menambahkan bahwa untuk mempercepat penyembuhan PMK, Pemkab Kediri telah menganggarkan dana sebesar 1,5 miliar rupiah untuk penanganan PMK di tahun 2025. Selain itu, persiapan dosis vaksin PMK juga telah dilakukan dengan jumlah 50.000 dosis vaksin yang siap.**** digunakan.***
Reporter : Bakti Wijayanto
Editor : Hadiyin
