Sebanyak 128 sapi telah sembuh, sementara angka kematian sapi akibat PMK naik menjadi 27 ekor.
Plt Kepala DKPP Kabupaten Kediri, drh Tutik Purwaningsih, mengungkapkan bahwa tingginya angka penularan disebabkan oleh sifat virus yang menyebar cepat dan kurangnya respons cepat dari para pemilik ternak terhadap gejala awal PMK.
Baca juga : Disdagprin Kediri Pantau Harga dan Suplai Gas Melon di Tengah Kenaikan Harga
“Kami selalu mengedukasi peternak untuk segera memberikan pengobatan jika ternak menunjukkan gejala PMK. Selain itu, kebersihan kandang harus dijaga dengan melakukan penyemprotan disinfektan secara rutin untuk mencegah penyebaran virus,” jelas Tutik.
Ia menambahkan, sapi yang sakit harus segera dikarantina dan mendapatkan pengobatan yang rutin serta pemberian vitamin untuk memperkuat daya tahan tubuh. Setelah sapi dinyatakan sembuh, vaksinasi baru dapat dilakukan dua hingga empat hari setelah pemulihan.
Saat ini, dari total bantuan 7.050 dosis vaksin dari Pemprov Jawa Timur, vaksin hanya diberikan kepada sapi yang sehat.
Baca juga : Sebanyak 1607 Warga Kabupaten Kediri Bekerja sebagai PMI di Akhir 2024
Sapi potong menjadi salah satu jenis yang paling rentan terpapar PMK, dan pengobatan terhadap sapi yang positif dilakukan di bawah pengawasan ketat tim medis kesehatan hewan.
“Pengobatan harus sesuai dengan dosis yang dianjurkan untuk memastikan proses penyembuhan berjalan optimal. Vitamin juga diberikan untuk menjaga kekebalan tubuh ternak selama proses pemulihan,” imbuhnya.***
Laporan: Bastian Kusuma
Editor: Hadiyin