LINGKARWILIS.COM – Muhyidin (32) warga Desa Bumi Restu, Kecamatan Palas, Kabupaten Lampung Selatan, ditemukan meninggal dunia di rumah kontrakan kakaknya yang terletak di Desa Serut, Kecamatan Boyolangu, Tulungagung pada Senin malam (2/12). Korban diduga meninggal akibat gantung diri yang dipicu oleh depresi.
Kasi Humas Polres Tulungagung, Ipda Nanang Murdiyanto, menjelaskan sekitar pukul 15.30 WIB, korban sedang memasukkan tusuk sate ke dalam wadah di rumah kontrakan tersebut.
Saksi, Nur Hidayatulloh yang merupakan pegawai kakak korban, sempat melihatnya. Korban memang sering datang untuk membantu kakaknya yang menjalankan usaha gudang sosis karena korban tidak memiliki pekerjaan tetap.
Jelang Nataru, Harga Sayur dan Daging di Pasar Pon Jombang Melonjak
Sekitar 30 menit kemudian pada pukul 16.00 WIB, saksi kembali untuk memeriksa korban. Namun, saksi terkejut ketika mendapati korban sudah meninggal dunia dengan cara gantung diri menggunakan tali tambang di kamar yang digunakan untuk menyimpan sosis.
Saksi segera melaporkan kejadian tersebut ke perangkat desa setempat, dan laporan diteruskan ke Polsek Boyolangu serta petugas medis.
Setelah menerima laporan, petugas segera menuju lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP dan memeriksa saksi-saksi.
Pelajar di Tulungagung Tewas Ditabrak Truk, Polisi Buru Pengemudi yang Melarikan Diri
Ketika petugas tiba, korban masih dalam kondisi tergantung dan segera dievakuasi. Keluarga korban, terutama kakaknya, meyakini bahwa korban mengalami depresi karena sudah empat hari tidak mau makan. Pihak keluarga menerima kejadian tersebut sebagai musibah dan memilih untuk tidak melakukan otopsi.
Pihak kepolisian memastikan tidak ada tanda-tanda kekerasan lain pada tubuh korban, hanya ditemukan bekas jeratan tali tambang di leher korban yang menyebabkan kesulitan bernapas dan akhirnya mengakibatkan kematian.
Peringatan: Jika Anda merasa tertekan atau memiliki pikiran untuk mengakhiri hidup, segera cari bantuan. Berbicaralah dengan orang terdekat atau hubungi layanan kesehatan mental. Anda tidak sendiri, dan selalu ada jalan keluar.