Alat Berat Proyek Tol Kediri-Tulungagung Serobot Lahan Warga, Nyaris Ricuh

Alat Berat Proyek Tol Kediri-Tulungagung Serobot Lahan Warga, Nyaris Ricuh
Wijianto bersitegang dengan pelaksana proyek (Bidu)

KEDIRI, LINGKARWILIS.COM – Ketegangan terjadi di Dusun Sambirejo, Desa Tiron, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri, setelah alat berat proyek pembangunan jalan tol Kediri-Tulungagung menggaruk lahan warga tanpa izin, Jumat (14/3).

Insiden ini hampir berujung bentrokan antara pemilik lahan, Wijianto alias Goser, dengan para pekerja proyek dan mandor pelaksana.

Peristiwa bermula ketika Wijianto mendapati tanahnya seluas sekitar 5 meter persegi telah diratakan tanpa pemberitahuan ataupun kesepakatan harga.

Baca juga : Wakil Wali Kota Kediri Tinjau Bazar dan Operasi Pasar Murni, Upaya Kendalikan Harga di Bulan Ramadhan

Merasa lahannya diambil sepihak, ia langsung mendatangi lokasi proyek dan terlibat adu mulut dengan para pekerja serta mandor pelaksana. Situasi memanas hingga nyaris terjadi konfrontasi fisik.

“Saya kaget melihat tanah saya sudah diratakan tanpa pemberitahuan. Ini kan belum ada kesepakatan soal harga atau pembayaran. Mestinya ada koordinasi dulu dengan pemilik lahan, bukan asal main garuk seperti ini,” tegas Wijianto.

Ketegangan akhirnya mereda setelah salah satu mandor proyek, Algi, meminta maaf atas kesalahan anak buahnya dan berjanji insiden serupa tidak akan terulang.

Baca juga : Silaturahmi Rutin, Polres Kediri Kota Ajak Awak Media Bagikan Takjil dan Buka Puasa Bersama

Namun, suasana kembali memanas ketika Joko, mandor operator alat berat, tiba di lokasi dan melarang wartawan mengambil gambar atau mendokumentasikan kejadian. Ia juga menolak memberikan konfirmasi terkait insiden tersebut.

Sikap tertutup ini memunculkan tanda tanya besar, mengingat proyek jalan tol Kediri-Tulungagung merupakan proyek strategis yang seharusnya berjalan transparan, terutama dalam proses pembebasan lahan.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak pengelola proyek belum memberikan keterangan resmi terkait penyelesaian lahan yang belum dibebaskan.***

Reporter : Agus Sulistyo Budi

Editor : Hadiyin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *