LINGKARWILIS.COM – Metode water birth sedang menjadi perbincangan hangat usai dipilih oleh artis Nikita Willy untuk melahirkan anak keduanya.
Metode water birth ini merupakan metode melahirkan yang dilakukan di dalam air yang sudah banyak dilakukan di sejumlah negara maju.
Ada beberapa keuntungan yang akan didapat ketika memilih metode water birth ini untuk melahirkan, salah satunya mengurangi rasa nyeri pada saat kontraksi.
Namun meskipun demikian juga terdapat pertanyaan yakni apakah metode water birth ini benar-benar aman untuk melahirkan?
Meskipun memiliki sejumlah keuntungan, melansir dari laman RSUP Dr. Sardjito, melahirkan dengan metode water birth juga memiliki sejumlah resiko, diantaranya sebagai berikut.
9 Artis yang Melahirkan dengan Metode Water Birth, Terbaru Nikita Willy!
1. Infeksi
Selama proses mengejan, otot-otot di sekitar anus ikut berkontraksi, sehingga ibu mungkin juga mengeluarkan tinja saat melahirkan.
Tinja ini beresiko mencemari air yang digunakan dalam proses persalinan, yang bisa saja ditelan oleh bayi baru lahir dan menyebabkan infeksi.
2. Bayi Rentan Tenggelam
Melahirkan di dalam air membawa risiko bayi tenggelam. Bayi juga berisiko mengalami kekurangan oksigen selama proses kelahiran ini.
3. Sindrom Aspirasi Mekonium
Risiko lain dari metode ini adalah bayi dapat mengalami sindrom aspirasi mekonium, yang terjadi ketika bayi buang air besar sebelum lahir.
Hal ini menyebabkan cairan ketuban yang terkontaminasi mekonium terhirup oleh bayi, yang dapat menimbulkan masalah pernapasan.
Dokter dan bidan dapat mendeteksi hal ini saat air ketuban pecah dan bercampur dengan mekonium yang berwarna hijau, kental, dan lengket.
Oleh karena itu, sangat penting untuk segera mengeluarkan cairan mekonium dari saluran pernapasan bayi begitu bayi keluar.
Selamat Nikita Willy Melahirkan Anak Kedua di Amerika, Pakai Metode Water Birth!
Posisi ibu saat melakukan persalinan di dalam air harus disesuaikan agar prosedur ini dapat dilakukan dengan cepat.
Melihat berbagai risiko tersebut, tidak semua kondisi ibu hamil dapat menggunakan metode ini untuk proses persalinannya.
Beberapa wanita dengan kondisi tertentu sebaiknya menghindari metode ini, antara lain :
1. Ibu berusia kurang dari 17 tahun atau lebih dari 35 tahun
2. Sedang mengalami infeksi
3. Mengalami komplikasi kehamilan, seperti preeklampsia, diabetes, atau penyakit jantung
4. Hamil dengan bayi kembar atau lebih
5. Memiliki bayi prematur
6. Posisi bayi sungsang
7. Diperkirakan melahirkan bayi dengan berat badan besar
8. Memiliki kondisi yang memerlukan pemantauan rutin selama persalinan yang tidak dapat dilakukan di dalam kolam
Jika prosedur ini dilaksanakan dengan baik, serta dibantu oleh tenaga medis yang kompeten seperti dokter atau bidan yang berlisensi dan berpengalaman, risiko dan komplikasi yang mungkin timbul dapat diminimalkan.
Baik metode water birth maupun metode persalinan lainnya memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri.
Oleh karena itu, yang paling penting saat proses melahirkan berlangsung adalah mengutamakan keselamatan ibu dan bayi.
Sebelum memutuskan metode melahirkan, ibu sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan mengenai pilihan yang paling sesuai dengan kondisinya.
Penulis: Rafika Pungki Wilujeng
Editor: Shadinta Aulia Sanjaya