Kediri, LINGKARWILIS.COM – Kreativitas muncul dari tangan dingin Andris Prasetyo, warga Desa Sanankulon, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar. Memanfaatkan kardus bekas yang biasanya terabaikan, pria 36 tahun ini menciptakan pohon Natal ekonomis yang diminati banyak kalangan, mulai dari rumah tangga hingga hotel dan kafe.
Andris menceritakan ide ini bermula dari banyaknya kardus bekas di bengkel kerjanya. Kardus-kardus tersebut merupakan sisa pembelian barang.
“Dari situ saya berpikir untuk mengubahnya menjadi pohon Natal, agar bermanfaat dan sekaligus membantu umat yang ingin menghias Natal dengan biaya terjangkau,” ujar pria berkacamata ini.
Dalam proses pembuatannya, kardus dan karton dibentuk menyerupai kerucut, kemudian dihias dengan ornamen khas Natal, seperti daun berbentuk pinus, lampu hias, pita, lonceng, hingga tulisan “Merry Christmas”. Dengan bantuan karyawan, pembuatan pohon Natal kecil dapat diselesaikan dalam 30 menit, sementara yang besar memakan waktu hingga satu jam.
Baca juga : Ratusan Truk Penambang Tradisional Gelar Unjuk Rasa di Depan Pemkab Kediri
Meskipun ini kali pertama Andris membuat pohon Natal dari kardus, respons pasar luar biasa. Pesanan tidak hanya datang dari perorangan, tetapi juga dari hotel, restoran, dan kafe. Hingga kini, ia telah menerima sekitar 200 pesanan.
“Soal harga, saya mematok mulai Rp 80 ribu hingga Rp 300 ribu. Bahkan ada paket tiga ukuran seharga Rp 350 ribu. Jauh lebih murah dibandingkan pohon Natal konvensional yang bisa mencapai jutaan rupiah,” jelasnya.
Bagi Andris, kunci kesuksesan usahanya adalah memberikan kepuasan kepada pelanggan tanpa mengurangi makna perayaan Natal. Selain itu, inovasinya juga berkontribusi pada pengelolaan limbah kardus yang selama ini kurang dimanfaatkan.
Baca juga : MAN 2 Kota Kediri Adakan Pameran dan Seminar Sastra, Angkat Minat Generasi Muda
“Saya senang melihat pelanggan puas. Meski murah, kualitas tetap terjaga,” ujar Andris, yang telah meraih berbagai penghargaan di bidang usaha kreatif.
Dengan ide sederhana namun berdampak besar, Andris tidak hanya menunjukkan kreativitas, tetapi juga memberikan solusi ramah lingkungan untuk menyemarakkan perayaan Natal.***
