Trenggalek, LINGKARWILIS.COM – Pemerintah Kabupaten Trenggalek melakukan sterilisasi terhadap puluhan pohon lapuk di sepanjang jalur nasional wilayah Kecamatan Panggul menuju Pacitan. Langkah ini diambil sebagai upaya mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi, terutama di musim penghujan yang diperkirakan akan dimulai November ini.
Kepala BPBD Trenggalek, Triadi Admono, menyatakan bahwa pemangkasan dan pemotongan pohon rapuh ini bertujuan untuk mengurangi risiko pohon tumbang yang dapat membahayakan pengguna jalan saat terjadi hujan deras dan angin kencang.
“Ini adalah bentuk kesiapsiagaan pemerintah daerah menghadapi bencana hidrometeorologi di awal musim hujan,” jelasnya pada Minggu (3/11).
Baca juga : Rajin dan Tekun Belajar, Edvantdio Fathan Raih Gelar Wakil I Panji Kota Kediri 2024
Kapolsek Panggul, AKP Andi Salbi, menambahkan bahwa operasi pemotongan ini melibatkan TNI, BPBD, Trantibum, LMDH, dan sejumlah relawan. Berdasarkan identifikasi, terdapat sedikitnya 33 pohon yang rentan roboh di jalur ini, dengan jenis Akasia sebanyak 26 pohon, Johar 4 pohon, Mahoni 1 pohon, Mindi 1 pohon, dan Asem 1 pohon.
“Kegiatan ini dilakukan sebagai langkah mitigasi menghadapi potensi bencana, terlebih karena curah hujan di wilayah Trenggalek mulai meningkat,” ujar Andi.
Selain itu, langkah ini juga sebagai persiapan menyambut libur Natal dan Tahun Baru 2025, di mana jalur Panggul—sebagai akses utama menuju lokasi wisata—diperkirakan akan lebih ramai.
Baca juga : Kabupaten Kediri Raih Peringkat Ke-7 Nasional dalam SPBE
Trenggalek sebelumnya mengalami kerusakan pada enam rumah warga akibat pohon tumbang di Kecamatan Suruh, Karangan, dan Trenggalek, menyusul hujan lebat disertai angin kencang.
“Kami harap langkah ini dapat mengurangi risiko kecelakaan akibat pohon lapuk di jalur yang padat, terutama menjelang libur panjang,” pungkas Andi.***
Reporter: Angga Prasetya
Editor: Hadiyin