LINGKARWILIS.COM – Linkin Park akan menggelar tur dunia di tahun 2025 nanti, Indonesia menjadi salah satu negara yang akan dikunjungi grup musik asal Amerika ini.
Dalam tur konser bertajuk “From Zero World Tour 2025”, tentunya Linkin Park akan membawakan sejumlah lagu hits dan populer mereka.
Linkin Park memiliki banyak sekali lagu hits dan cukup populer di kalangan para penggemar musik rock.
Nah berikut adalah beberapa lagu hits dan populer dari Linkin Park yang di awal tahun 2025 nanti akan menggelar konser di Indonesia, simak yuk!
Daftar 7 Lagu Wajib Nasional untuk Memperingati Hari Pahlawan, Penuh Makna dan Bikin Terharu!
11 Lagu Hits Linkin Park yang Fenomenal
1. One More Light
Dirilis sebagai judul album terakhir sebelum meninggalnya Bennington, lagu ini kini terasa lebih berarti.
Menyimpang dari suara khas mereka, lagu ini lebih lembut dan introspektif, dengan petikan gitar yang menenangkan.
Vokal Bennington yang penuh perasaan mengekspresikan kesedihan, kehilangan, dan hubungan manusia, merangkum tujuan yang mereka kejar selama lebih dari dua dekade.
Chorus yang berisi, “Who cares if one more light goes out? Well, I do,” mengingatkan bahwa setiap kehidupan berharga, dan rasa kehilangan tetap ada meskipun dunia terlihat telah melanjutkan.
2. Given Up
Grup musik ini sangat terampil menggambarkan berbagai emosi, terutama rasa resah yang menyala-nyala.
“Given Up” adalah lagu terberat di album ketiga mereka yang lebih halus, dirilis pada tahun 2007 dan memancarkan amarah dramatis yang sulit diabaikan, terutama bagi para remaja pada masanya.
Penuh dengan energi punk-rock yang tak terkendali, ditambah teriakan panjang 18 detik dari Bennington, lagu ini tetap terasa kuat dan menantang bahkan setelah bertahun-tahun dirilis.
Daftar 7 Lagu Wajib Nasional untuk Memperingati Hari Pahlawan, Penuh Makna dan Bikin Terharu!
3. The Catalyst
Grup musik asal Amerika ini tak pernah gentar mengambil risiko, dan A Thousand Suns tahun 2011 adalah bukti nyatanya.
Lagu utama yang penuh eksperimen ini menunjukkan perkembangan mereka yang berani.
Dipandu oleh synth yang kuat dan mengarah ke berbagai arah tak terduga, lagu ini menantang pendengar untuk menebak langkah berikutnya.
Membakar semua ekspektasi tentang suara mereka dan memeluk kekacauan, lagu ini mungkin tidak langsung terpikirkan saat mengenang karier mereka, tetapi ini adalah salah satu bukti terbesar dari dinamisme artistik Linkin Park.
4. Faint
Dengan irama yang cepat dan tak henti-hentinya, lagu dari Meteora ini sulit didengarkan tanpa merasa terpacu.
Durasi singkatnya penuh dengan perpaduan riff gitar berulang, drum sinkopasi, dan bagian string yang menandai kedewasaan musik band ini.
Teriakan Bennington, “I won’t be ignored!” di bagian chorus, adalah contoh sempurna dari kesatuan kreatif antara dirinya dan Shinoda.
Posisi Paling Tepat Meletakkan Tanaman Hias Menurut Feng Shui, Ciptakan Kenyamanan Saat Tidur!
5. Papercut
Lagu pembuka dari album debut mereka ini menjadi pintu masuk pertama bagi banyak penggemar ke dunia Linkin Park.
Dinamai dari luka kecil yang tak hilang-hilang, lagu ini mengangkat konflik batin dan masalah mental yang jarang dibahas di musik mainstream pada masa itu.
Emosi yang padat tercurah dalam 90 detik awalnya, menjadi dasar bagi masa depan musik keras sebagai pelepasan emosi yang mendalam.
6. In The End
Dengan sertifikasi Diamond setelah penjualan lebih dari 10 juta unit, sulit dipercaya bahwa Bennington awalnya tidak ingin lagu ini ada di Hybrid Theory.
Intro piano ikoniknya memberikan jalan bagi perpaduan vokal Bennington yang penuh emosi dan rap Shinoda yang menghadirkan rasa frustasi.
Tema keputusasaan dan kekecewaan dalam lagu ini menghubungkan jutaan penggemar yang telah mendengarkannya selama hampir dua setengah dekade.
Lagu ini adalah perpaduan sempurna dari momen yang emosional dan euforia yang mengangkat tangan ke udara.
7. Bleed It Out
Lagu ini adalah anthem rap-rock penuh energi yang terdengar unik karena ritme ala Motown-nya.
Dengan dasar perkusi yang kacau dan tepukan tangan, lirik rap Shinoda dibawakan seperti pesta dansa.
Sementara teriakan Bennington yang penuh emosi mendominasi chorus yang bernuansa punk.
Teriakan pembuka “Here we go for the hundredth time,” yang merupakan lelucon mengenai revisi lirik, menjadi pembuka bagi lagu yang penuh semangat.
Cepat, katarsis, dan selalu menjadi favorit di konser mereka, lagu ini menunjukkan Linkin Park lebih dari sekadar band nu-metal.
Sinopsis Film Dosa Musyrik yang Sedang Tayang di Bioskop, Dibintangi Marthino Lio dan Delia Husein!
8. Points Of Authority
Meski kerap membuat kejutan bagi penggemar, pada dasarnya Linkin Park tetap band nu-metal.
Ini mungkin lagu paling “mentah” di antara repertoar mereka, dengan setiap anggota menunjukkan keahlian terbaik dalam durasi tiga menit.
Mulai dari scratching khas Joe Hahn, riff Brad Delson yang gelap, rap Shinoda yang penuh gaya, hingga vokal Bennington yang penuh kemarahan.
Penuh dengan rasa sakit dan agresi, lagu ini memperkenalkan dunia pada penulisan lirik emosional Bennington, yang membuatnya dicintai sebagai penulis lirik rock modern.
9. Breaking The Habit
Sebagai single terakhir dari Meteora, lagu ini berbeda dari yang lainnya dalam album tersebut.
Diciptakan oleh Shinoda dengan sentuhan elektronik, lagu ini membuka jalan bagi arah baru band, menghilangkan gitar terdistorsi dan menggantinya dengan beat drum dan bass.
Karena emosi yang terbangkitkan, Bennington sempat meminta lagu ini dikeluarkan dari set konser.
Menggambarkan renungan Shinoda tentang kecanduan, lagu ini menunjukkan kekuatan lirik yang menjadikan band ini begitu berkesan.
7 Ide Resep Kue Nikmat ala Chef Martin Praja, Cocok untuk Suguhan Tamu dan Camilan Keluarga!
10. One Step Closer
Lagu ini menyimpan salah satu lirik paling ikonik dalam sejarah nu-metal: “Shut up when I’m talking to you!”, teriakan penuh emosi ini terlahir dari frustrasi Bennington saat berdebat dengan produser mereka, Don Gilmore.
Hasilnya adalah lagu penuh amarah yang menjadi cerminan kebebasan bagi banyak remaja pada masanya.
Lagu ini mempersiapkan Linkin Park untuk mendominasi kancah musik dengan ketukan drum dan riff yang menggelegar, menjadi simbol bagi generasi yang merasa tersingkirkan.
11. Numb
Lagu ini memiliki intro keyboard yang langsung dikenali, yang membuktikan Linkin Park sebagai suara dari generasi mereka.
Setelah remix dengan Jay-Z dalam “Numb/Encore” pada 2004, lagu ini semakin meroket popularitasnya.
Mengangkat tema ketidakberdayaan, tekanan, dan harapan untuk diterima, lagu ini menyentuh setiap orang yang lelah mencoba memenuhi ekspektasi orang lain, menciptakan komunitas dari mereka yang merasa terabaikan dan tertindas.
Itulah beberapa lagu hits dan populer dari Linkin Park, mana yang sering kalian dengar?
Penulis: Rafika Pungki Wilujeng
Editor: Shaidnta Aulia Sanjaya