Nganjuk, LINGKARWILIS.COM – Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Nganjuk terus berupaya mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui sektor pertambangan, khususnya pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan (MBLB). Pajak ini dinilai sebagai salah satu sumber pendapatan penting yang perlu dikelola dengan maksimal.
Kepala Bapenda Nganjuk, Slamet Basuki, menjelaskan bahwa penagihan pajak kepada perusahaan tambang yang beroperasi di wilayah tersebut menjadi salah satu tugas utama pihaknya.
“Pajak MBLB merupakan bagian penting dari PAD, dan menjadi tanggung jawab kami untuk memastikan pengelolaannya berjalan baik, termasuk penagihan,” ungkapnya.
Baca juga : Sebanyak 28 Lokasi akan Dijadikan Tempat Test Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS Kabupaten Kediri
Meskipun demikian, terkait kepatuhan perusahaan tambang terhadap pembayaran pajak, Slamet menyatakan bahwa pihaknya masih dalam proses pengecekan dan pemantauan. Fokus utama saat ini adalah melakukan intensifikasi penagihan, terutama untuk pajak MBLB.
“Kami akan memeriksa lebih lanjut terkait tingkat kepatuhan perusahaan tambang. Yang jelas, intensifikasi penagihan menjadi prioritas kami,” tambah Slamet.
Bapenda juga mengimbau para pengusaha tambang untuk memenuhi kewajiban pembayaran pajak dan memperbarui perizinan sesuai ketentuan yang berlaku di Provinsi Jawa Timur. Slamet menegaskan bahwa hasil pajak tersebut akan digunakan untuk pembangunan di Kabupaten Nganjuk, yang pada akhirnya bermanfaat bagi masyarakat setempat.
Terkait target pendapatan pajak dari sektor tambang, Slamet mengakui bahwa Bapenda telah diberikan target khusus. Untuk mencapainya, langkah-langkah intensifikasi terus dilakukan, termasuk pembentukan tim penagihan pajak dan pengecekan lapangan.
“Kami berharap melalui upaya intensifikasi dan kerja sama dengan pengusaha tambang, pendapatan dari sektor pertambangan bisa terus meningkat demi mendukung pembangunan yang berkelanjutan di Nganjuk,” tutupnya.***
Reporter: Andri Wijaya
Editor: Hadiyin
