Bencana Alam Berturut-turut di Trenggalek: Banjir, Longsor, dan Pohon Tumbang Picu Kekhawatiran

Bencana Alam Berturut-turut di Trenggalek: Banjir, Longsor, dan Pohon Tumbang Picu Kekhawatiran
Sebuah mobil menerjang air sungai yang meluber di atas jembatan KM 16 Jalan Nasional Trenggalek - Ponorogo (angga)

Trenggalek, LINGKARWILIS.COM – Hujan deras disertai angin kencang memicu serangkaian bencana alam di Kabupaten Trenggalek pada Selasa (19/11). Peristiwa tersebut meliputi banjir yang merendam rumah warga, tanah longsor yang menutup akses jalan, serta pohon tumbang yang menimpa pengguna jalan.

Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Trenggalek, banjir yang merendam rumah warga terjadi di Desa Ngares, Kecamatan Trenggalek, akibat luapan Sungai Temon setelah hujan intens sejak pukul 16.00 hingga 17.00 WIB. Sebanyak tujuh rumah terendam air setinggi 20 cm.

“Daerah ini memang rawan terkena banjir karena luapan air sungai,” ungkap Triadi Admono, Kepala BPBD Trenggalek.

Baca juga : Kejutan di Tengah Nobar Indonesia VS Arab Saudi, Ular Weling Muncul di Kediri

Walau tak ada korban jiwa, banjir tersebut menghanyutkan sebuah warung dan membawa lumpur ke dalam rumah serta tempat ibadah. Situasi serupa juga terjadi di KM 16 Jalan Nasional Trenggalek–Ponorogo, di sekitar jembatan Bendungan Tugu, di mana debit air sungai naik dan menutupi jembatan, mengakibatkan kelumpuhan arus lalu lintas.

Hujan deras juga memicu pohon tumbang di tiga lokasi: Desa Krandegan (Kecamatan Gandusari), Desa Sumberingin (Kecamatan Karangan), dan Desa Dermosari (Kecamatan Tugu). Pohon asam setinggi 11 meter dan diameter 70 cm di Desa Dermosari menimpa seorang pemotor dan penumpangnya, menyebabkan luka-luka yang memerlukan perawatan di rumah sakit.

“Selain itu, lalu lintas dari dua arah terganggu. Pohon tumbang di Kelurahan Tamanan, pohon waru setinggi 9 meter dengan diameter 40 cm, juga menimpa Jembatan Kranjung,” tambah Triadi.

Baca juga : Pjs Bupati Kediri Bagikan 282 Sertipikat Tanah kepada Warga Desa Sambiresik

Bencana longsor turut dilaporkan di Desa Dompyong, Kecamatan Bendungan, menutup jalan setinggi 25 meter dan lebar 10 meter, menghambat akses dari Trenggalek ke Tulungagung. Longsor lain menutup jalan penghubung Desa Surenlor dan Masaran di Kecamatan Bendungan.

Material longsor akhirnya dibersihkan dan jalan kembali bisa dilalui setelah petugas bekerja hingga dini hari, dengan bantuan alat berat sejak hujan lebat yang mulai mengguyur pukul 14.30 WIB.

“Kami mengimbau masyarakat untuk waspada, terutama di sekitar aliran Sungai Ngasinan yang debit airnya naik drastis. Kabupaten Trenggalek termasuk dalam 29 wilayah di Jawa Timur yang berpotensi mengalami cuaca ekstrem menurut BMKG,” pungkas Triadi.***

Reporter: Angga Prasetya

Editor: Hadiyin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *