Kusno mengatakan saat ini pihaknya sedang melakukan rapat koordinasi internal untuk menentukan soal pengajuan formasi jika nantinya benar-benar dibuka lowongan ASN. Baik lowongan CPNS maupun PPPK.
Koordinasi internal itu penting untuk melihat kebutuhan ASN di berbagai organisasi perangkat daerah atau OPD. Termasuk di antaranya kekuatan anggaran untuk menggaji para ASN baru.
“Yang paling penting lagi soal kekuatan anggaran. Karena dengan adanya ASN baru secara tidak langsung memikirkan gaji,” katanya.
“Untuk menampung formasi tersebut, BKN akan menyelenggarakan Seleksi CASN 2024 dalam tiga periode,” kata Haryomo, dilansir dari situs BKN.
Haryomo menjelaskan bahwa pengumuman dan seleksi administrasi untuk calon pegawai negeri sipil (CPNS) dan seleksi kedinasan pada periode I akan dimulai pada minggu ketiga bulan Maret 2024.
Sementara itu, periode II akan melibatkan pengumuman dan seleksi administrasi penerimaan CPNS dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) yang akan berlangsung pada bulan Juni 2024. Kemudian, periode III akan mencakup pengumuman dan seleksi administrasi penerimaan CPNS dan PPPK pada bulan Agustus 2024.
Haryomo menambahkan bahwa, berdasarkan evaluasi Seleksi CASN Tahun 2023, akan ada sejumlah perbaikan pada Seleksi CASN Tahun 2024. Beberapa temuan Panselnas CASN 2023 termasuk ketidakakuratan verifikasi kualifikasi pendidikan, sertifikasi tidak valid, pengalaman kerja, dan NIK yang tidak dapat ditemukan pada fase seleksi administrasi.
Selain itu, masih ditemukan praktik perjokian selama pelaksanaan seleksi, dan pada fase hasil seleksi, konversi nilai CAT menjadi perhatian utama.
“Tidak hanya itu, proses pendaftaran dan verifikasi riwayat hidup terhambat karena keterbatasan fasilitas kesehatan untuk pemeriksaan kesehatan peserta yang lulus, terutama di daerah 3T [tertinggal, terluar, dan terdepan],” tambah Haryomo.***