Sekitar 30 Kepala Keluarga (KK) di dusun ini menghadapi kesulitan mendapatkan air bersih, mengingat debit air sumur dan mata air di wilayah tersebut semakin menyusut.
Stefanus Joko Sukrisno, Kepala BPBD Kabupaten Kediri, mengonfirmasi bahwa pihaknya terus memberikan suplai air bersih ke wilayah ini.
Baca juga : Ceritakan legenda Kediri, Pentas Teater Kala Senja Di Bumi Panjalu Diagendakan Setahun 3 Kali Pertunjukkan
Hingga kini, sumur bor belum tersedia, sehingga warga harus mengambil air dari desa tetangga yang letaknya cukup jauh. “Sebagai solusi, kami mengirim air bersih lima kali sehari, dengan satu tangki berkapasitas 4000 liter,” jelas Joko.
Hingga saat ini, Dusun Tumpaknongko menjadi satu-satunya wilayah di Kabupaten Kediri yang mengalami kekurangan air bersih. Namun, BPBD terus memantau daerah lain yang berpotensi mengalami krisis air.
“Musim kemarau diperkirakan berlangsung hingga akhir Oktober atau awal November. Kami berkoordinasi dengan pihak kecamatan untuk mengantisipasi kebutuhan air bersih di wilayah lain yang mungkin terdampak,” tambah Joko.***
Reporter : Wijayanto
Editor: Hadiyin