Jakarta, LINGKARWILIS.COM – Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) telah mengambil langkah strategis untuk memastikan keamanan siber selama perayaan HUT ke-79 Republik Indonesia di Ibu Kota Nusantara (IKN). Juru Bicara BSSN, Ariandi Putra, menegaskan bahwa berbagai upaya telah dilakukan untuk menjaga agar perayaan tersebut bebas dari ancaman siber.
“Kami melakukan berbagai upaya untuk memastikan keamanan siber selama perayaan tersebut,” ujar Juru Bicara BSSN Ariandi Putra, kemarin, seperti dilansir laman resmi tribratanews.polri.go.id.
Ariandi menjelaskan bahwa BSSN secara rutin memberikan informasi kepada publik mengenai prediksi ancaman siber yang mungkin terjadi setiap tahunnya.
Pada tahun 2024, BSSN mengidentifikasi beberapa ancaman utama, termasuk penipuan online dengan pencurian data pribadi dan lembaga, serangan yang mengenskripsi data, serangan terhadap server atau jaringan, serta ancaman siber lainnya.
Menanggapi ancaman tersebut, Ariandi mengimbau semua penyelenggara sistem elektronik untuk memperkuat sistem keamanan mereka. Langkah ini sejalan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2019, yang menegaskan bahwa setiap penyelenggara sistem elektronik bertanggung jawab atas keandalan dan keamanan sistem mereka, terutama dalam konteks ajang nasional dan internasional.
BSSN juga berupaya mengamankan ruang siber agar acara nasional dan internasional, termasuk perayaan HUT ke-79 RI di IKN, bebas dari serangan siber. Meskipun ada upaya serangan, BSSN berhasil menghalau agar tidak berkembang menjadi insiden siber yang lebih serius. Ini merupakan hasil kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk kementerian, lembaga, dan aparat keamanan.
Dalam rangka pengamanan HUT ke-79 RI, BSSN telah membentuk satuan tugas (satgas) internal yang terdiri dari empat tim: Satgas Operasi Siber, Satgas Pengendalian Informasi, Satgas Operasi Sandi, dan Satgas Komunikasi Publik.
Baca juga : Pemkot Kediri Siap Sukseskan OPS Mantap Praja Semeru 2024, Ini Infonya
Satgas ini bertanggung jawab memberikan informasi dan literasi kepada publik serta melakukan koordinasi dengan pemangku kepentingan lainnya seperti Kementerian Komunikasi dan Informatika, TNI, Polri, Badan Intelijen Negara, dan kementerian terkait lainnya.
Ariandi menekankan pentingnya kolaborasi antara BSSN dan berbagai lembaga untuk memastikan keamanan siber. Semua sistem elektronik yang terlibat dalam ajang nasional dan internasional telah terdaftar dalam database BSSN, yang secara berkala memberikan notifikasi, peringatan, dan hasil penilaian keamanan IT kepada para pihak terkait.
Dengan langkah-langkah antisipatif ini, BSSN berharap dapat menjaga keamanan siber selama perayaan HUT ke-79 RI di IKN dan memastikan bahwa Indonesia mampu menggelar ajang nasional dan internasional dengan aman dan sukses.***
Editor : Hadiyin
