ediri, LINGKARWILIS.COM – Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) menghadiri pertandingan bela diri Pencak Dor di Lapangan Desa Duwet, Kecamatan Wates, pada Sabtu malam (8/6/2024).
Pertandingan tersebut melibatkan puluhan petarung yang berlaga dalam 25 partai utama dan 15 partai tambahan, dengan Mas Dhito menyapa para petarung dari Bumi Panjalu di tengah ribuan penonton.
“Ini adalah bentuk kearifan lokal yang positif, menyalurkan energi para pemuda di Kabupaten Kediri melalui arena Pencak Dor,” kata Mas Dhito. Pertandingan di Desa Duwet ini telah diadakan tiga kali oleh pemerintah desa setempat, selalu menarik petarung dari Kabupaten Kediri dan daerah sekitarnya untuk berlaga.
Mas Dhito menambahkan bahwa Desa Duwet di Kecamatan Wates sedang diinisiasi untuk menjadi ikon Pencak Dor, berkat inisiatif dari kepala desa. Meski menggunakan ring bambu, para petarung mendapatkan penanganan medis yang disiapkan oleh panitia sebelum dan sesudah bertanding.
Baca juga : Pemerintah Kota Kediri Optimalkan Public Space dengan Berbagai Kegiatan, Ini Harapan PJ Wali Kota Kediri
Melihat langsung seni tradisi Pencak Dor dan antusiasme para petarung, Mas Dhito berharap seni tradisi ini bisa menghindarkan para pemuda dari perkelahian jalanan. Jalannya pertandingan juga diawasi oleh wasit untuk menjaga sportivitas.
Dia berpesan agar para petarung menjaga sportivitas dengan semboyan, “di atas lawan di bawah kawan,” dan menyalurkan energi mereka di arena Pencak Dor, bukan di jalanan.
Joni Hunter, salah satu petarung dari Kabupaten Kediri, mengaku bangga atas dukungan Mas Dhito terhadap Pencak Dor dan tetap semangat membela Kabupaten Kediri di atas ring. “Sebagai petarung Kediri, saya tetap siap dan semangat untuk memajukan bela diri Pencak Dor,” akunya.
Baca juga : Lapas Kelas IIA Kediri Komitmen Optimalkan Pelayanan Kesehatan Bagi Warga Binaan
Kepala Desa Duwet, Gogik Hananta, yang juga ketua panitia Pencak Dor malam itu, mengapresiasi dukungan Bupati Hanindhito dan Forkopimda Kabupaten Kediri.
“Harapan kami adalah acara ini bisa dilaksanakan setiap tahun dan menjadi ikon desa. Kami sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada bupati dan Forkopimda yang telah mendukung,” ungkap Gogik.
Untuk mengantisipasi keributan dengan banyaknya penonton, pengamanan dilakukan oleh kepolisian, TNI, dan relawan, dengan pengecekan pengunjung di pintu masuk lokasi.***
Editor : Hadiyin
