Lingkarwilis , Kediri – Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana atau Mas Dhito menyampaikan pesan pada aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kediri dalam agenda pelantikan pengurus tingkat cabang yang digelar di Pendopo Panjalu Jayati, Minggu (1/10) malam.
Salah satu pesannya Mas Dhito mempersilahkan jika mereka ingin bertukar pikiran dan menyampaikan persoalan di lapangan terkait pembangunan dan pemerintahan.
“Silahkan mengkritisi kebijakan dan memberikan masukan pada Pemerintah Kabupaten Kediri,” kata Mas Dhito dalam sambutannya.
Mas Dhito mengaku selalu terbuka terhadap setiap kritik dan masukan yang membangun dan positif. Mas Dhito mencontohkan, banyak persoalan di masyarakat berhasil dicarikan solusi bahkan diselesaikan di Pendopo Panjalu Jayati melalui forum Jumat Ngopi yang digagas Mas Dhito.
Demikian pula kepada organisasi mahasiswa HMI. Diharapkan HMI dapat menyampaikan aspirasi terhadap kebijakan pemerintah daerah pada ruang yang telah disediakan.
SMP 3 Kras Kediri Diajari Tentang Sekolah Ramah Anak, Pergaulan Tanpa Perundungan
Dalam kesempatan itu, Mas Dhito mengungkapkan Kabupaten Kediri pada akhir tahun 2023 ini bakal memiliki bandara baru. Adanya bandara selain memberikan dampak positif bagi kemajuan wilayah termasuk perkembangan perekonomian tak dipungkiri akan ada pengaruh asing yang masuk ke Kabupaten Kediri.
Mas Dhito memberikan salah satu contoh pengaruh paham radikalisme. Pihaknya berharap dan mengajak HMI bisa ikut membantu pemerintah daerah dalam menetralisir dari kemungkinan masuknya paham radikalisme di Kabupaten Kediri.
Bahkan, Mas Dhito berpesan kepada kader HMI ketika mengetahui munculnya indikasi paham radikalisme di tengah masyarakat untuk menyampaikan langsung kepada bupati atau melalui Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).
“Ini harus kita jaga bersama,” ajaknya.
Selain antisipasi terhadap masuknya paham radikalisme, Mas Dhito menuturkan, sebagaimana dampak kemarau panjang akibat pengaruh El Nino, Pemerintah Kabupaten Kediri saat ini konsen menjaga kedaulatan pangan. Terlebih, Kabupaten Kediri menjadi salah satu lumbung pangan di Jawa Timur.
Kebakaran Gunung Lawu Meluas, Ngawi Status Tanggap Darurat
Realita di lapangan, diakui saat ini kebutuhan pokok merangkak naik. Pemerintah daerah, lanjut Mas Dhito, dalam menjaga kedaulatan pangan tersebut terus berupaya memastikan ketersediaan dan stabilitas harga bahan kebutuhan pokok.
“Kami tidak bisa menekan harga, kami menjaga stabilitas angka (harga) yang sudah kami tentukan, itu yang bisa kami lakukan, kalau menurunkan sudah jelas tidak mungkin,” urainya.
Persoalan kebutuhan pokok itu tak dipungkiri bisa menjadi isu yang dimainkan terlebih di tahun politik. Untuk itu, pihaknya berpesan kepada HMI Kediri supaya nantinya tidak terbawa isu yang dimungkinkan bisa muncul di tingkat pusat melainkan bisa fokus terhadap persoalan di daerah.
“Kita yang ada di pemerintahan tingkat dua, di kota/kabupaten itu tidak perlu terbawa dengan hingar bingar yang ada di tingkat pusat, kita fokus saja problem Kediri saat ini, apa yang bisa kita selesaikan dan apa yang bisa kita kerjakan ke depan,” tandasnya.***
Editor : Hadiyin