Daerah  

Bupati Tulungagung Prihatin, Setiap Bulan Sedikitnya 5 ASN Mengajukan Cerai, Mayoritas Guru

Bupati Tulungagung Prihatin, Setiap Bulan Sedikitnya 5 ASN Mengajukan Cerai, Mayoritas Guru
Bupati Tulungagung Maryoto Birowo saat memberikan pernyataan soal kasus perceraian yang dilakukan oleh ASN di Tulumgagung. (isal)

Tulungagung, Lingkarwilis.com – Ironis, angka perceraian aparatur sipil negara (ASN) di lingkup Pemkab Tulungagung yang cukup tinggi  justru terbanyak dilakukan oleh guru.

Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo mengatakan, hampir setiap bulan pihaknya selalu menerima surat pengajuan perceraian ASN untuk ditandatangani. Kenyataan banyak PNS yang gagal membina rumah tangga ini membuatnya sangat prihatin, apalagi ASN tersebut statusnya adalah guru.

Padahal dalam berbagai kesempatan dirinya selalu memberikan pembinaan pada para ASN agar tidak mudah memutuskan untuk bercerai jika ada masalah keluarga. Namun itu hanya sebatas saran atau masukan karena pilihan maupun keputusan ada di tangan masing-masing ASN-nya.

“Ini urusan pribadi sebenarnya sehingga kami hanya bisa memberikan arahan dengan harapan ASN yang punya masalah dengan pasangannya tidak memutuskan untuk bercerai,” kata Maryoto Birowo, Selasa (19/9).

Sementara itu data Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Tulungagung menyebutkan pada tahun 2023, sampai dengan bulan Juni sudah ada 18 surat izin perceraian yang diterbitkan dan ditandatangani oleh Bupati.

Apabila dibuat rata-rata, maka setidaknya dalam satu bulan saja sudah ada lima ASN yang mengajukan surat izin perceraian kepada Bupati.

“Kami belum menerima update terbaru untuk tahun ini, yang jelas rata-rata setiap bulan setidaknya ada lima ASN yang mengajukan perceraian,” ungkapnya.

Disinggung terkait penyebab perceraian tersebut, Maryoto menjelaskan sebenarnya penyebabnya hanya masalah umum seperti yang kerap dialami rumah tangga lainnya. Di antaranya seperti permasalahan atau pertengkaran rumah tangga hingga tidak cocok dengan pasangannya.

“yang menjadi korban adalah anak, tumbuh kembang mereka pasti terganggu karena besar di dalam keluarga yang broken,” pungkas Bupati.***
Reporter :  Sholeh Sirri
Editor : Hadiyin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *