Kediri, LINGKARWILIS.COM – Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Kediri memastikan bahwa kondisi ternak, khususnya sapi, di Kabupaten Kediri selama tiga bulan pertama tahun 2024 tidak ada yang terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK) maupun Lumpy Skin Disease (LSD).
Langkah ini diambil dengan memperketat arus lalu lintas ternak dari luar daerah ke Kabupaten Kediri, terutama karena adanya kasus PMK dan LSD di wilayah Blitar dan Tulungagung.
Plt Kepala DKPP Kabupaten Kediri, drh Tutik Purwaningsih, melalui drh Yuni Wismawati, Kepala Bidang Kesehatan Hewan (Keswan) DKPP, menyampaikan bahwa pengawasan yang serius dilakukan di pasar hewan dan peternakan bertujuan untuk menjaga populasi hewan ternak di Kabupaten Kediri tetap sehat dan bebas dari penyakit PMK maupun LSD.
Baca juga : 5 Rekomendasi Wisata Ramah Anak di Kediri, Liburan Gak Perlu ke Luar Negeri!
“Agar populasi hewan ternak di Kabupaten Kediri tetap terjaga dan tidak terpapar PMK atau LSD, engawasan di pasar hewan atau di peternakanlah yang kami lakukan,” katanya kemarin.
Menjelang hari raya kurban, DKPP berharap agar para peternak tetap berkoordinasi dengan petugas teknis peternakan (PTP) DKPP Kabupaten Kediri untuk memastikan pemeliharaan kesehatan ternak, termasuk pemberian vitamin yang tepat guna menjaga daya tahan tubuh ternak.
Yuni menekankan pentingnya ketat dan disiplin dalam memperhatikan kesehatan ternak serta memperketat arus lalu lintas ternak untuk mengurangi risiko penularan PMK dan LSD.
Baca juga :Ada Loker Jadi Dosen! Ini Info Lowongan Kerja Kediri April 2024
Langkah ini merupakan upaya untuk menjaga kesehatan ternak di Kabupaten Kediri, selain dari pemberian vaksinasi secara bertahap kepada ternak yang belum divaksinasi tahap II secara berkelanjutan.
Dengan langkah-langkah ini, DKPP Kabupaten Kediri berharap agar populasi ternak di wilayah tersebut tetap sehat dan produktif serta terhindar dari penyakit PMK dan LSD yang dapat berdampak serius pada industri peternakan.***
Reporter : Bakti Wijayanto
Editor : Hadiyin