Kediri, LINGKARWILIS.COM – Selama triwulan ketiga tahun 2024, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Kediri, melalui petugas pemadam kebakarannya, telah menangani sebanyak 280 insiden kebakaran.
Mayoritas kasus tersebut melibatkan kebakaran rumah, sementara sisanya mencakup kebakaran lahan tebu, kandang ternak, dan barongan bambu.
Kepala Satpol PP Kabupaten Kediri, Khaleb Untung Satrio Witjaksono, merinci kejadian kebakaran per bulan: Juli mencatat 53 insiden, Agustus dengan 56 kejadian, dan September mencapai puncaknya dengan 71 kebakaran.
“Selama triwulan ketiga tahun ini, meski jumlah kebakaran cukup tinggi, tidak ada korban jiwa yang dilaporkan. Sebagian besar kerugian hanya berupa harta benda. Faktor cuaca kering pada musim kemarau menjadi pemicu utama,” jelas Khaleb.
Khaleb juga menegaskan kesiapsiagaan petugas Damkar yang beroperasi selama 24 jam sehari untuk merespons setiap laporan kebakaran dengan cepat. Ia mengingatkan masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan, terutama saat menggunakan peralatan masak.
“Pastikan kompor gas dimatikan sepenuhnya sebelum meninggalkan dapur, dan jangan pernah meninggalkan aktivitas pembakaran sampah tanpa pengawasan untuk mengurangi risiko kebakaran,” tambahnya.
Baca juga : Evaluasi Pendampingan Poskestren 2024, Dinkes Kota Kediri Libatkan Tiga Pondok Pesantren LDII
Sebagai tambahan, data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan bahwa musim kemarau yang panjang kerap memicu peningkatan risiko kebakaran, terutama di wilayah yang rentan.
Edukasi masyarakat tentang tindakan pencegahan, seperti memastikan instalasi listrik yang aman dan pemantauan kegiatan pembakaran, menjadi langkah penting dalam menekan angka kejadian kebakaran.***
Reporter : Wijayanto
Editor : Hadiyin