Fendik Sulianto menyatakan bahwa dia hanya mendapat kabar tentang kebakaran tersebut dan segera mencoba memadamkan api menggunakan alat pemadam api ringan (APAR).
Namun, upaya tersebut gagal karena api sudah membesar, sehingga diperlukan bantuan pemadam kebakaran.
Api dengan cepat menyebar di dalam gudang karena banyaknya peralatan mudah terbakar seperti stok mainan hewan dan tempat makan hewan berbahan plastik.
Meskipun usahanya baru berjalan selama empat tahun, Fendik harus menghadapi kenyataan bahwa semua barang dagangan yang disimpan di gudangnya habis dilalap api.
Kepala Bidang Pemadaman dan Penyelamatan Dinas Damkar dan Penyelamatan Tulungagung, Artista Nindya Putra, menjelaskan bahwa pihaknya menerima laporan kebakaran sekitar pukul 21.30 WIB dan langsung menerjunkan 3 unit mobil damkar serta 2 unit tangki suplai air. Proses pemadaman memakan waktu sekitar 2 jam karena banyak barang mudah terbakar di dalam gudang.
Setelah pemadaman selesai, dilakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) bersama petugas Tim Inafis Polres Tulungagung untuk mengetahui asal sumber api.
Hasilnya, api diduga berasal dari korsleting listrik di bagian selatan gudang dan cepat membakar seluruh isi gudang.
Kerugian akibat kebakaran tersebut diperkirakan mencapai Rp 3 miliar, termasuk kerugian atas bangunan gudang yang baru selesai dibangun dua bulan sebelumnya. Meskipun kebakaran ini mengakibatkan kerugian besar, tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.***
Reporter : Sholeh Sirri
Editor : Hadiyin