Kepala Dinas Pendidikan Kota Blitar, Dindin Alinurdin, menyampaikan bahwa distribusi kain seragam dilakukan langsung di masing-masing sekolah.
“Kami targetkan distribusi selesai akhir September, sehingga seragam dapat dipakai bulan depan. Saat ini proses distribusi kain dan pencairan ongkos jahit sedang berlangsung,” ujar Dindin pada Selasa (3/9).
Dalam rencana distribusi ini, selain menerima kain seragam, siswa juga mendapatkan ongkos jahit yang ditransfer langsung ke rekening orang tua siswa. Hal ini dilakukan untuk memastikan transparansi dan menghindari penyalahgunaan dana.
“Dana jahit dikirimkan non tunai melalui rekening orang tua masing-masing siswa,” tambahnya.
Besar biaya jahit yang diberikan bervariasi sesuai jenjang pendidikan. Siswa TK mendapatkan Rp 90 ribu per setel, siswa SD Rp 100 ribu per setel, dan siswa SMP Rp 110 ribu per setel. Sementara itu, jenis kain seragam yang diberikan mencakup tiga setel, yaitu seragam nasional, pramuka, dan batik.
Dindin juga menjelaskan bahwa distribusi kain seragam sempat mengalami penundaan. Awalnya direncanakan selesai pada awal tahun ajaran baru sekitar Agustus, namun terkendala masalah teknis sehingga baru dapat disalurkan pada September. Pemkot Blitar mengalokasikan dana sebesar Rp 2,1 miliar dari APBD 2024 untuk program ini.***
Reporter : Aziz Wahyudi
Editor : Hadiyin