Blitar, LINGKARWILIS.COM – Menjelang pemilihan 27 November, tensi politik di Kabupaten Blitar mulai meningkat. Situasi memanas seiring dengan maraknya tayangan di media sosial yang merugikan dan menyerang personal pasangan calon. Menghadapi hal ini, tim pemenangan Rini Syarifah-Abdul Ghoni, yang dikenal sebagai paslon RINDU, memutuskan untuk menempuh jalur hukum.
Ketua Tim Pemenangan RINDU, Muhammad Rifa’i, menyampaikan bahwa mereka telah lama bersabar menghadapi berbagai isu negatif yang beredar di media sosial.
“Kami sebenarnya berharap pemilu di Blitar berjalan damai, aman, dan nyaman. Namun, serangan yang tidak etis terus terjadi,” ujar Rifa’i, Kamis (31/10).
Sebagai langkah lanjutan, tim RINDU menggandeng advokat Joko Trisno Murdiyanto untuk menghadapi akun-akun media sosial yang dianggap terlibat dalam kampanye hitam.
Baca juga : Selama Operasi Zebra Semeru, Jumlah Kecelakaan dan Pelanggaran Lalu Lintas di Kediri Menurun
“Penyebaran hoaks dan kampanye hitam yang terus-menerus ini membuat kami perlu bertindak tegas demi menjaga kepercayaan publik.” jelasnya.
Rifa’i menambahkan bahwa pendekatan persuasif tetap akan dilakukan, dengan peringatan lebih dulu. Jika tak ada respons, mereka akan melaporkan akun-akun tersebut ke pihak berwajib berdasarkan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
Joko Trisno menegaskan bahwa tim hukumnya tengah menginventarisasi kasus-kasus hoaks atau kampanye hitam yang merugikan kliennya.
“Kami akan melapor jika konten yang menyebar sudah melewati batas,” jelasnya.
Baca juga : Kelurahan Kemasan Kota Kediri Intensifkan Peran Jumantik, Cegah Demam Berdarah
Langkah ini diambil untuk membantu masyarakat membedakan informasi yang benar dan palsu.
Tujuan utama dari langkah hukum ini bukan untuk memperkeruh suasana, melainkan memberi efek jera kepada pelaku penyebaran fitnah dan hoaks. Selain itu, tim RINDU juga menyayangkan terjadinya kesalahan teknis, di mana nama dan gambar pasangan Rini-Ghoni tertukar dengan paslon lain. Rifa’i berharap KPU dan Bawaslu dapat memperbaiki hal ini.
“Kami kecewa, tapi selama diperbaiki, kami tidak masalah,” ujarnya.***
Reporter: Aziz Wahyudi
Editor : Hadiyin