Kediri, LINGKARWILIS.COM – Keresahan pedagang alun-alun Kota Kediri terkait mangkraknya pembangunan lapak yang akan mereka huni sudah mereda. Ini menyusul pertemuan Paguyuban Pedagang Kaki Lima (PKL) Alun-Alun Kota Kediri dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Rabu (13/12) malam.
Wahyu Kusuma Wardhani selaku Kepala Disperindag mendengarkan usulan para pedagang sebagai solusi berhentinya pembangunan Alun-Alun hingga tahun 2025.
“prinsip, semua pedagang alun-alun ini bagaimana tetap bisa berjualan,” ucap Wahyu Kusuma Wardhani, Rabu (13/12/2023).
Program PTSL di Desa Semen Kecamatan Semen Kabupaten Kediri, Siapakah yang Mengendalikan ?
Wahyu juga sudah menampung usulan dan masukan para pedagang diantaranya seperti pembebasan dari retribusi, biaya listrik dan usulan diberi bantuan modal.
“kami akomodir dan akan sami sampaikan segera ke atasan,” tambahnya.
Sementara itu Ketua Paguyuban Pedagang alun-alun Subagyo berharap bantuan modal yang diberikan ke pedagang menyesuaikan dagangannya masing-masing, antara Rp. 2 juta hingga 2,5 juta per pedagang.
“harapan kami sebelum hari raya bantuan modal itu bisa cair,” ujarnya.
Untuk diketahui, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), akhirnya menggelar pertemuan dengan Paguyuban Pedagang Kaki Lima (PKL) Alun-Alun Kota Kediri, Rabu (13/12) malam.
Hadir dalam pertemuan tersebut Wahyu Kusuma Wardhani selaku Kepala Disperindag, Camat Kota Arief Cholisudin dan Subagyo selaku ketua paguyuban beserta puluhan pedagang alun-alun lainnya.***
Reporter : Agus Sulistyo Budi
Editor : Hadiyin