LINGKARWILIS.COM – Sebuah perahu penyeberangan yang membawa 50 orang hanyut di Sungai Brantas pada Jumat (29/11) pagi di Desa Megaluh, Kecamatan Megaluh, Jombang. Peristiwa ini menarik perhatian warga sekitar.
Berdasarkan keterangan yang diperoleh, perahu yang melintasi jalur dari Nganjuk menuju Jombang mengalami gangguan saat baling-balingnya tersangkut sampah eceng gondok. Akibatnya, perahu tidak dapat dikendalikan dan terbawa arus Sungai Brantas selama sekitar 15 menit.
Saemo, salah satu penumpang menjelaskan bahwa perahu awalnya berjalan normal hingga baling-baling tersangkut sampah membuat perahu terseret oleh arus deras. Sekitar 50 penumpang yang berada di atas perahu dilaporkan panik akibat kejadian tersebut.
Dua Operator Perahu Terjebak di Sungai Brantas Selama 9 Jam Akibat Kenaikan Volume Air
Dalam rekaman warga yang diambil menggunakan ponsel, terlihat awak perahu berupaya menurunkan jangkar untuk menghentikan laju perahu.
Berkat langkah tersebut, perahu akhirnya dapat menepi dengan aman, dan seluruh penumpang serta awak berhasil selamat tanpa mengalami cedera.
Kejadian ini menyebabkan terganggunya layanan transportasi penyeberangan antara Jombang dan Nganjuk. Para calon penumpang di dermaga terpaksa menunda perjalanan.
Volume Sungai Brantas Meningkat, 19 Perahu Penyeberangan Tulungagung Dihentikan
Salah seorang calon penumpang, Sudarman mengungkapkan ia sudah menunggu selama satu jam karena perahu tidak dapat beroperasi.
“Saya sudah satu jam menunggu karena perahunya tidak bisa beroperasi. Kalau harus berputar lewat jalur darat, jaraknya jauh sekali,” keluh Sudarman, calon penumpang dari Diwek, Jombang, yang hendak menuju Lengkong, Nganjuk.
Reporter : Taufiqur Rachman / Agung Pamungkas
Editor: Shadinta Aulia Sanjaya