Daerah  

Hadir dalam Workshop Update Tatalaksana TBC SO dan TBC RO Bagi Tenaga Kesehatan Kota Kediri, Ini Arahan PJ Wali Kota Kediri 

Hadir dalam Workshop Update Tatalaksana TBC SO dan TBC RO Bagi Tenaga Kesehatan Kota Kediri, Ini Ini Arahan PJ Wali Kota Kediri
Arahan PJ Wali Kota Kediri dalam Workshop Update Tatalaksana TBC SO dan TBC RO Bagi Tenaga Kesehatan Kota Kediri (humas)
Kediri, LINGKARWILIS.COM – PJ Wali Kota Kediri, Zanariah, memberikan arahan dalam Workshop Update Tatalaksana Tuberkulosis (TBC) Sensitif Obat (SO) dan TBC Resisten Obat (RO) bagi tenaga kesehatan di Kota Kediri, yang diselenggarakan di Hotel Lotus Garden pada Senin (29/4).

Workshop ini dihadiri oleh narasumber Prof. Dr. Soedarsono, dr., Sp. P(K) dari Fakultas Kedokteran Universitas Hangtuah Surabaya, dr. Retno Asih Setyaningrum, dr., Sp.A (K) dari RSUD Dr. Soetomo, serta dr. Palmalina Anggita dari RS Muhammadiyah Kota Kediri.

Tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan serius, terutama di Indonesia yang menempati peringkat 2 sebagai negara dengan beban TBC tertinggi di dunia.

Menurut data Dinas Kesehatan Kota Kediri yang disampaikan oleh PJ Wali Kota Kediri, Zanariah, terdapat 1380 kasus TBC Sensitif Obat dan 40 kasus TBC Resisten Obat. Jumlah kasus ini merupakan yang tertinggi dalam lima tahun terakhir.

Hal ini disebabkan oleh pengobatan yang tidak konsisten, sehingga bakteri penyebab TBC Mycobacterium Tuberculosis menjadi kebal terhadap obat-obatan.

Zanariah menambahkan bahwa tantangan dalam penanganan tuberkulosis adalah tingginya angka putus pengobatan, yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti durasi pengobatan yang lama, efek samping obat, kesulitan akses, masalah ekonomi, dan stigma negatif.

Baca juga : Rekomendasi Kuliner Tahu Campur Enak di Kediri, Ini Lokasi dan Harga Satu Porsinya

Pemerintah terus melakukan upaya pemberantasan Tuberkulosis, dengan mengingatkan agar setiap fasilitas kesehatan yang menemukan kasus TBC wajib melaporkan ke Dinas Kesehatan dan mencatat di sistem informasi Tuberkulosis. Zanariah juga menekankan pentingnya kerjasama dan sinergi antara tenaga kesehatan untuk mencapai target eliminasi TBC pada tahun 2030.

Dalam sambutannya, Zanariah berharap bahwa workshop ini akan membantu tenaga kesehatan memahami perkembangan terbaru dalam penanganan program TBC dan meningkatkan kompetensi mereka dalam memberikan pelayanan program TBC di seluruh fasilitas kesehatan di Kota Kediri.

Turut hadir dalam acara ini Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri Muhammad Fajri, serta peserta workshop yang terdiri dari Kepala Puskesmas se-Kota Kediri, dokter spesialis, dokter umum, perawat, bidan, apoteker, dan farmasis. Semoga upaya ini dapat mengurangi kasus TBC di Kota Kediri dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara keseluruhan.***
Editor : Hadiyin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *