Kediri, LINGKARWILIS.COM –Pertunjukan kesenian Jaranan digelar di Kelurahan Jamsaren, Kota Kediri, Sabtu (9/11/2024). Tujuannya untuk melestarikan seni dan budaya lokal yang menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas kota ini.
Acara tersebut disambut dengan antusias oleh warga setempat, termasuk mendapat dukungan dari Calon Walikota dan Wakil Walikota Kediri Ferry Silviana Feronica dan Regina Nadya Suwono (FREN) beserta pendukung, relawan dan simpatisan yang juga turut hadir.
Bopo Joko, pemimpin kesenian jaranan dari kelompok Bandil Putro Budoyo, menekankan pentingnya menjaga kelangsungan seni jaranan di tengah stigma negatif yang kerap mengaitkannya dengan aksi kekerasan.
Baca juga : Damkar Kabupaten Kediri Tangani 280 Kebakaran dalam Triwulan Ketiga 2024
“Acara ini bukan sekadar hiburan, melainkan langkah nyata untuk melestarikan salah satu kesenian khas Kediri yang memiliki nilai budaya tinggi. Harapan saya, Bunda Fey dapat terus mendukung dan mempromosikan seni ini agar lebih dikenal dan dihargai,” ujar Bopo Joko.
Terkait dengan Pilkada, Bopo Joko menyatakan dukungannya terhadap pasangan calon nomor urut 2, seraya berharap program yang telah dijalankan oleh Mas Abu dapat diteruskan dan diingkatkan.
“Saya sangat berharap program terkait pengembangan kesenian dan budaya terus berlanjut di bawah kepemimpinan FREN yang saya yakin peka terhadap aspirasi rakyat,” tegas Bopo Joko.
Baca juga : Sebanyak 1980 Rumah di Kabupaten Kediri Direhab Lewat Program Rutilahu
Sementara itu, Bunda Fey menyampaikan apresiasi terhadap acara ini. Bunda Fey menyampaikan komitmennya untuk mendorong keberlanjutan acara serupa demi pelestarian budaya lokal.
“Saya mendukung penuh kegiatan semacam ini dan berharap bisa terus diadakan, karena memberikan dampak positif bagi masyarakat Kediri,” tutur Bunda Fey.
Untuk diketahui, pengembangan dan pelestarian budaya lokal seperti seni jaranan dapat memperkuat identitas komunitas dan menumbuhkan kebanggaan lokal.
Gebyar Seni Jaranan ini diharapkan menjadi langkah awal dalam menghapus stigma negatif dan mempromosikan seni tradisional sebagai warisan budaya yang harus dilestarikan dan dibanggakan.***
Reporter : Agus Sulistyo Budi
Editor : Hadiyin