Kediri, LINGKARWILIS.COM – Memasuki musim penghujan dan menjelang Natal serta Tahun Baru (Nataru), harga cabai di Kabupaten Kediri mengalami lonjakan signifikan. Saat ini, harga cabai mencapai Rp 25.000 per kilogram, naik tajam dari sebelumnya Rp 11.000 per kilogram.
Kenaikan ini didorong oleh tingginya permintaan di pasar, meskipun panen raya cabai belum dimulai. Suwarni (46), seorang petani cabai asal Ringinrejo, mengungkapkan bahwa kenaikan harga jelang Nataru sudah menjadi fenomena tahunan yang biasa terjadi.
“Ini hal yang menggembirakan, apalagi mendekati akhir tahun. Biasanya, dua minggu ke depan harga cabai akan naik lagi,” ujar ibu dua anak tersebut.
Baca juga : BPJS Kesehatan Gelar Sosialisasi JKN untuk Peringati Hari Disabilitas Nasional di Kediri
Suwarni, yang memiliki lahan cabai seluas 200 ru, menjelaskan bahwa ia memanen dua kali dalam seminggu dengan hasil sekitar 80 kilogram setiap panen. Dengan harga yang cukup tinggi saat ini, ia merasa hasil panennya lebih menguntungkan dibandingkan bulan sebelumnya.
Namun, ia juga mengingatkan ancaman virus kuning yang dapat mengurangi hasil panen. “Kami perlu waspada terhadap virus kuning yang bisa memengaruhi hasil. Kalau ini terjadi, kami harus segera berkoordinasi,” tambahnya.
Suwarni berharap harga cabai terus meningkat hingga akhir tahun, sehingga memberikan keuntungan lebih bagi para petani. “Semoga harga naik lagi saat tahun baru, karena bulan lalu harga hanya Rp 11.000 per kilogram,” tutupnya.***
Reporter: Bakti Wijayanto
Editor : Hadiyin