Jombang, LINGKARWILIS.COM – Musim hujan yang berlangsung sejak akhir tahun berdampak signifikan terhadap lonjakan harga cabai di pasar tradisional Jombang. Harga cabai rawit meroket hingga Rp 75.000 – 80.000 per kilogram, memaksa masyarakat berhemat dan bahkan beralih ke cabai rusak.
Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Jawa Timur, Sumrambah, menyoroti kondisi ini sebagai permasalahan klasik yang selalu muncul saat musim penghujan tiba.
“Musim hujan menyebabkan tanaman cabai rentan rusak akibat water logging atau tanah jenuh air. Ini menghambat penyerapan nutrisi oleh akar, sehingga banyak tanaman membusuk sebelum dipanen,” jelas Sumrambah, Minggu (5/1).
Baca Juga : Geger, Dua Perempuan, Kakak-Adik, Warga Ngadiluwih, Kediri, Ditemukan Tewas Membusuk
Sumrambah menambahkan bahwa lonjakan harga cabai di musim hujan bukanlah fenomena baru, tetapi sayangnya hingga kini belum ada langkah konkret dari pemerintah untuk mengantisipasi masalah ini.
“Seharusnya pemerintah menciptakan inovasi seperti pengolahan cabai saat panen raya. Cabai bisa dikeringkan atau diolah agar stok tetap tersedia, tanpa bergantung pada cuaca,” tegasnya.
Selain cabai, Sumrambah juga mengingatkan bahwa tanaman padi turut terdampak. Ia memperkirakan harga beras akan ikut naik pada Januari dan Februari karena musim panen raya belum tiba, diperburuk oleh kegagalan tanam di musim kemarau sebelumnya.
Baca juga : Dukung Program Makan Bergizi, Polres Blitar Kota Siapkan Lahan 1,7 Hektar untuk Panen 5 Bulan Lagi
“Namun, harga beras diperkirakan kembali stabil saat panen pada Maret dan April,” ujarnya optimistis.
Menurut Sumrambah, solusi jangka panjang yang perlu diterapkan adalah teknologi pengolahan hasil panen, seperti pengeringan cabai untuk stok cadangan di musim hujan.
“Jika cabai dikeringkan saat panen melimpah, kita bisa menyimpan stok untuk menghadapi lonjakan harga. Dengan begitu, tidak ada lagi kepanikan setiap musim hujan tiba,” kata Sumrambah.
Ia pun berharap pemerintah lebih proaktif dalam mengelola stok pangan, mengingat fenomena naik-turunnya harga cabai dan beras terus berulang.
“Sudah saatnya pemerintah berpikir jauh ke depan. Jika pola ini terus dibiarkan, masyarakat akan terus terbebani,” tandasnya.
Seperti yang terpantau di Pasar Citra Niaga Jombang pada Jumat (4/1), harga cabai rawit berkisar Rp 75.000 – Rp 80.000 per kilogram. Kenaikan signifikan ini telah berlangsung sejak sepekan terakhir, memaksa warga untuk mengurangi pembelian dan mencari alternatif yang lebih murah.***
Reporter: Taufiqur Rachman
Editor : Hadiyin