Kediri, LINGKARWILIS.COM – Harga cabai rawit di pasaran wilayah Kota Kediri melonjak tajam hingga mencapai Rp 110 ribu per kilogram. Kenaikan ini cukup signifikan dibandingkan harga sebelumnya yang berkisar antara Rp 70 ribu hingga Rp 80 ribu per kilogram. Lonjakan harga tersebut terjadi dalam dua hari terakhir di Pasar Setono Betek Kota Kediri.
Salah satu pedagang di Pasar Setono Betek, Hariana, mengungkapkan bahwa harga cabai rawit mulai merangkak naik sejak Minggu (5/1/2025) dan saat ini mencapai Rp 110 ribu per kilogram. Selain itu, harga cabai merah besar dan cabai keriting juga mengalami kenaikan dari Rp 40 ribu – Rp 50 ribu menjadi Rp 60 ribu per kilogram.
“Kenaikan harga ini jelas berdampak pada penjualan kami,” ujar Hariana, Selasa (7/1/2025).
Menurut Hariana, biasanya ia mampu menjual lebih dari 3 kilogram cabai rawit dalam sehari. Namun, dengan kenaikan harga saat ini, ia kesulitan menjual bahkan 2 kilogram. Daya beli masyarakat terhadap cabai juga terlihat menurun secara drastis.
Baca juga : DKPP Perketat Lalu Lintas Ternak di Kabupaten Kediri
Kenaikan harga ini dipicu oleh beberapa faktor, terutama berkurangnya pasokan akibat cuaca yang tidak menentu.
“Pemasok bilang hasil panen menurun karena musim hujan. Akibatnya, stok cabai terbatas,” katanya.
Para pedagang dan pembeli berharap adanya kebijakan yang dapat menstabilkan harga dan memperbaiki pasokan cabai. Hariana berharap harga cabai segera turun agar masyarakat bisa membeli dalam jumlah normal.
“Kalau harga tetap tinggi seperti ini, kasihan pembeli dan kami sebagai pedagang juga rugi karena barang tidak habis terjual,” tambahnya.
Baca juga : KPU Kabupaten Kediri Gelar Malam Apresiasi Pilkada Damai 2024, Sampaikan Terima Kasih Pada Semua Pihak
Suroso, seorang pembeli asal Kelurahan Kaliombo, Kecamatan Kota Kediri, juga mengeluhkan lonjakan harga tersebut. Biasanya ia membeli setengah kilogram cabai, namun kini hanya mampu membeli seperempat kilogram.
Tak hanya cabai, Suroso juga mengurangi pembelian sayur-mayur untuk menekan pengeluaran rumah tangganya.
“Harga terus naik, jadi kami harus lebih hemat,” tutupnya.***
Reporter: Rizky Rusdiyanto
Editor : Hadiyin