Daerah  

Hasil Operasi Patuh Semeru 2024 di Trenggalek, 571 Pelanggar Terjaring

Hasil Operasi Patuh Semeru 2024 di Trenggalek: 571 Pelanggar Terjaring
Petugas saat melakukan pengaturan lalu lintas (angga)
Trenggalek, LINGKARWILIS.COM – Operasi Patuh Semeru 2024 yang dilaksanakan di Kabupaten Trenggalek telah selesai. Operasi bidang lalu lintas ini berlangsung selama 14 hari, mulai tanggal 15 hingga 28 Juli.
 Kasatlantas Polres Trenggalek, AKP Mulyani, mengungkapkan bahwa sebanyak 571 pelanggar terjaring selama operasi ini, baik melalui sistem Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) maupun penindakan manual, dan mereka mendapatkan sanksi berupa tilang.

“Angka itu merupakan kumulatif,” kata Mulyani, Rabu (31/7).

Baca juga : Pecah Ban Truk di Jalan Nasional Trenggalek-Ponorogo Lumpuhkan Akses Jalan

Dari jumlah tersebut, pelanggaran tertinggi adalah pelanggaran marka atau rambu sebanyak 403 pelanggar, diikuti oleh 75 pelanggar berkendara di bawah umur, 44 pelanggar tidak menggunakan helm SNI, dan 23 pelanggaran lampu lalu lintas.

Selain itu, terdapat 8 pelanggar yang tidak menggunakan sabuk pengaman, 4 pelanggar muatan, 2 pelanggar tidak sesuai spektek, dan 12 pelanggar terkait kelengkapan berkendara seperti surat-surat dan SIM.

Dari keseluruhan pelanggar, 526 diantaranya adalah pengguna sepeda motor, disusul oleh 30 pengguna mobil pribadi, 14 pengguna mobil penumpang, dan 1 pengguna bus.

Dari aspek profesi, karyawan/swasta mendominasi dengan 400 pelanggar, diikuti oleh 84 pelajar, 18 sopir, dan 21 dari profesi lainnya. Sedangkan pelanggar dari kalangan PNS atau ASN berjumlah 48 orang.

Selama operasi berlangsung, terjadi 15 kecelakaan lalu lintas dengan korban luka sebanyak 21 orang. Dari jumlah tersebut, 8 korban berprofesi sebagai karyawan swasta, 6 pelajar/mahasiswa, dan 7 dari profesi lainnya. Kecelakaan ini sebagian besar melibatkan 21 unit sepeda motor, 3 unit mobil, dan 1 unit mobil penumpang.

Mulyani menyebutkan bahwa angka kecelakaan ini mengalami penurunan 40 persen dibandingkan dengan 14 hari sebelum operasi, dimana tercatat ada 25 kecelakaan lalu lintas.

Selain itu, angka tersebut juga menurun sebesar 11 persen dibandingkan dengan Operasi Patuh Semeru 2023 yang mencatat 17 kecelakaan lalu lintas.

Meskipun operasi sudah selesai, Mulyani menegaskan bahwa penegakan Kamseltibcarlantas kondusif akan terus ditingkatkan melalui langkah preemtif, preventif, dan represif.

Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya tertib berlalu lintas sehingga angka pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas dapat terus menurun.

“Sebagaimana tujuan dari operasi itu sendiri yakni Kamseltibcarlantas yang kondusif dan menekan angka pelanggaran maupun fatalitas kecelakaan lalu lintas,” pungkasnya.***

Reporter : Angga Prasetya
Editor : Hadiyin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *