LINGKARWILIS.COM – Setelah Pilkada selesai, Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Tulungagung mulai menyalurkan bantuan sosial (bansos) yang sebelumnya tertunda kepada masyarakat. Penyaluran ini ditargetkan selesai pada Desember 2024.
Menurut Kepala Dinsos Kabupaten Tulungagung, Wahiyd Masrur penundaan pencairan bansos terjadi karena adanya surat edaran (SE) dari Menteri Dalam Negeri.
SE tersebut menginstruksikan penghentian sementara penyaluran bansos selama pelaksanaan Pilkada 2024 di seluruh Indonesia.
Ia menjelaskan bahwa penghentian sementara hanya berlaku untuk bansos periodik. Sementara itu, bansos tentatif, seperti bantuan kebencanaan, tetap diberikan kepada masyarakat yang terdampak bencana. Sebagai contoh, sembako telah disalurkan kepada warga Pagerwojo yang terdampak longsor.
Alami Depresi! Pria di Tulungagung Tewas Gantung Diri Setelah Membantu Sang Kakak
Wahiyd menyebutkan pencairan bansos yang tertunda, seperti bantuan langsung tunai (BLT) dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) akan dimulai pada Desember 2024.
Pencairan ini dilakukan dalam dua tahap untuk jangka waktu lima bulan. Pada tahap pertama, bantuan telah diberikan untuk dua bulan, sementara tahap kedua mencakup tiga bulan yang diupayakan cair pada bulan ini.
Setiap penerima akan mendapatkan Rp 200 ribu per bulan, sehingga total bantuan mencapai Rp 1 juta untuk lima bulan. Namun, pencairan untuk satu bulan masih terkendala dan kemungkinan akan dialokasikan pada tahun 2025.
Wahiyd menjelaskan bahwa pencairan bantuan untuk dua bulan sebelumnya menggunakan APBD 2024 murni, sementara satu bulan sisanya membutuhkan persetujuan Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) APBD 2024.
SABAR! Pencairan Bansos Baru Cair Pasca Pilkada 2024, Ini Kata Dinsos Kabupaten Tulungagung
Hal ini memerlukan revisi Peraturan Bupati (Perbup) yang harus melalui persetujuan Kementerian Dalam Negeri karena Tulungagung saat ini dipimpin oleh Penjabat (Pj) Bupati.
“Uangnya sudah ada, tetapi memang terkendala tegulasi. Namun kami tetap usahakan agar bisa cair seluruhnya, kalaupun tidak bisa sampai akhir tahun ini, kami pastikan bisa dicairkan tahun 2025,” ujarnya.
Penerima bantuan BLT DBHCHT di Tulungagung mencapai 10.750 orang yang terdiri dari buruh pabrik rokok, buruh tani tembakau, serta masyarakat miskin.
Selain BLT DBHCHT bansos lain seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) juga akan dicairkan bulan ini.
Wahiyd menjelaskan bansos dari Kementerian, seperti PKH dan BPNT, langsung disalurkan kepada penerima tanpa melalui Dinsos, dan diperkirakan hampir selesai pada Desember 2024.