Kediri, LINGKARWILIS.COM – Identitas jenazah perempuan yang ditemukan dalam kondisi setengah telanjang di pintu air nomor 3 Bendung Gerak Waru Turi, Desa Gampeng, Kecamatan Gampengrejo, Kabupaten Kediri, Selasa (26/11/2024), masih belum diketahui. Pihak kepolisian telah berkoordinasi dengan dokter RS Bhayangkara Kediri untuk melaksanakan tes DNA sebagai upaya identifikasi.
Kapolsek Gampengrejo, AKP Iwan Setyo Budhi, mengungkapkan bahwa penyelidikan terkait penemuan jenazah ini terus berlanjut. Namun, hingga kini belum ada keluarga yang datang untuk memastikan identitas jenazah tersebut.
“Saat ini identitas korban masih dalam penyelidikan. Belum ada pihak keluarga yang menghubungi atau melihat jenazah di rumah sakit,” ujarnya pada Senin (2/12/2024).
Baca juga : Puncak Musim Hujan di Kediri Diprediksi Berlangsung Tiga Bulan, Warga Diminta Waspada
Berdasarkan hasil pemeriksaan awal Tim Inafis Satreskrim Polres Kediri, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan pada tubuh korban. Selanjutnya, rencananya akan dilakukan tes DNA dan otopsi ringan untuk membantu proses identifikasi.
Namun, pelaksanaan pemeriksaan ini harus ditunda karena dokter yang bertugas sedang berada di Surabaya. Menurut AKP Iwan, otopsi dan pengambilan sampel DNA kemungkinan baru akan dilaksanakan pada Selasa (3/12/2024).
“Data DNA akan sangat membantu jika nantinya ada keluarga korban yang menghubungi,” jelasnya.
Sebelumnya, jenazah ini ditemukan oleh dua saksi, Joko Widodo (46) dan Bayu Prias Utomo (32), yang sedang berpatroli di Bendung Gerak Waru Turi. Keduanya melihat mayat terapung yang tersangkut di tanaman eceng gondok dekat pintu air nomor 3. Setelah memastikan penemuan tersebut, mereka segera melapor ke Polsek Gampengrejo.
Saat dievakuasi, korban diketahui berjenis kelamin perempuan dan hanya mengenakan celana dalam serta bra. Hingga saat ini, identitasnya belum dapat dipastikan.
Pihak kepolisian mengimbau masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarga dengan ciri-ciri tersebut untuk segera melapor ke pihak berwenang guna membantu proses identifikasi.***
Reporter : Rizky Rushdianto
Editor : Hadiyin