Kediri,LINGKARWILIS.COM – Kapolsek Pesantren, Polres Kediri Kota, Kompol Siswandi, S.H., menekankan pentingnya pencegahan terorisme dan peningkatan keamanan di lingkungan Objek Vital Nasional (Obvitnas) PLN, terutama di GI Banaran dan Gitet Kediri.
Pernyataan ini disampaikan dalam acara sosialisasi yang digelar di Aula GI PLN , Kamis (14/6/2024), yang juga mencakup latihan drill borgol sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesadaran keamanan (Security Awareness).
Dalam pemaparannya, Kompol Siswandi menegaskan bahwa upaya pencegahan dan penanganan ancaman terorisme sangat penting untuk menciptakan situasi yang aman dan kondusif.
Baca juga : 5 Lowongan Kerja Kediri dan Sekitarnya Juni 2024, Apa Saja yang Harus Dipersiapkan?
“Upaya pencegahan dan penanganan ancaman terorisme sangat penting dalam menciptakan situasi yang aman dan kondusif,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya komunikasi dan koordinasi yang baik antara Satpam dan pihak kepolisian, mengingat Satpam adalah binaan dari Polri.
“Komunikasi dan koordinasi yang baik antara petugas keamanan dan pihak kepolisian adalah kunci dalam menciptakan keamanan di lingkungan strategis seperti PLN,” tambahnya.
Kegiatan ini diharapkan dapat menambah wawasan dan keterampilan taktis para peserta dalam menghadapi situasi darurat, serta memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat sekitar.
Baca juga : Dukung Upaya Eliminasi TBC 2030, Pemkot Kediri Sambut Peluncuran Dasbor Pelacakan Kebijakan TBC
Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, antara lain Pj K3 dan Kam BPK Agus Adiansah ULTG Kediri, TL Gitet Kediri BPK Wignyo, TL Banaran BPK Andi Prastyo, perwakilan Manager PLN BPK Purnomo, Wakapolsek Pesantren AKP Deddy, Kanit Binmas Pesantren IPTU Budi Santoso, Danramil Pesantren yang diwakili oleh Peltu Sugianto, Babinsa Banaran Serka Baroji, Bhabinkamtibmas Banaran AIPDA Edy H, serta 30 Satpam Gitet dan 13 petugas Maintenance PLN.
Dengan adanya sosialisasi dan latihan ini, diharapkan para petugas dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan responsif terhadap ancaman terorisme serta situasi darurat lainnya. ***
Reporter : Agus Sulistyo Budi
Editor ; Hadiyin