LINGKARWILIS.COM – Sepanjang tahun 2024, Kabupaten Tulungagung telah mencatat sejumlah kasus kecelakaan lalu lintas yang melibatkan perusahaan otobus (PO). Meski jumlah kasusnya menunjukkan penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, tingkat fatalitas korban justru meningkat.
Menurut Kasatlantas Polres Tulungagung, AKP Taufik Nabila, terdapat 10 kasus kecelakaan lalu lintas yang melibatkan PO bus hingga 24 November 2024. Dari jumlah tersebut, 4 orang meninggal dunia dan 11 orang mengalami luka ringan.
“Tahun 2024, ada 10 kejadian laka lantas yang melibatkan PO bus dengan korban meninggal 4 orang dan korban luka ringan 11 orang. Kasus terbanyak terjadi pada Oktober dengan 7 kasus,” ujar AKP Taufik Nabila, Minggu (24/11).
Gagal Menyalip! Bus Bagong Tabrak Truk Mitsubishi di Ngantru Tulungagung
Jika dibandingkan dengan tahun 2023, jumlah kecelakaan PO bus memang menurun. Tahun lalu, tercatat 14 kasus dengan korban 3 orang meninggal dunia dan 14 orang luka ringan. Namun, tingkat fatalitas di 2024 meningkat dengan tambahan satu korban jiwa.
“Secara statistik, kasus kecelakaan menurun dari 14 menjadi 10 kasus. Namun, fatalitasnya meningkat menjadi 4 korban jiwa. Meski demikian, jumlah kasus yang berkurang menunjukkan keberhasilan upaya kami,” jelas Taufik.
Guna menekan angka kecelakaan, Polres Tulungagung bekerja sama dengan Dinas Perhubungan Jawa Timur (Dishub Jatim) dan PO bus setempat untuk meningkatkan kesadaran akan keselamatan berlalu lintas. Sosialisasi dilakukan kepada sopir bus, diiringi tindakan tegas berupa tilang bagi pelanggar lalu lintas.
Gagal Menyalip! Bus Bagong Tabrak Truk Mitsubishi di Ngantru Tulungagung
Pihak Polres juga melibatkan masyarakat untuk aktif melaporkan aksi ugal-ugalan sopir bus. “Kami mengimbau masyarakat tidak segan merekam dan melaporkan aksi bus yang melanggar aturan. Semua laporan akan kami tindak secara langsung,” tegasnya.
Dengan upaya berkelanjutan seperti edukasi dan penindakan, diharapkan kasus kecelakaan yang melibatkan PO bus dapat terus diminimalkan.
Polres Tulungagung juga berharap kolaborasi antara pemerintah, perusahaan bus, dan masyarakat dapat menciptakan jalan yang lebih aman bagi semua pengguna.
