LINGKARWILIS.COM – Penyelidikan kasus kematian bayi yang dilahirkan pelajar berinisial FS (18), warga Desa Pecuk, Kecamatan Pakel, Tulungagung masih terus berlangsung. FS sebelumnya diketahui sempat menyangkal tuduhan bahwa dirinya telah mencelakai bayi tersebut.
Menurut Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Tulungagung, Iptu Nursaid, otopsi terhadap jasad bayi perempuan itu sudah dilakukan. Berdasarkan hasil otopsi, pihak kepolisian memastikan bahwa penyebab kematian bayi adalah kekerasan.
Dalam hasil otopsi menunjukkan bayi tersebut lahir dalam keadaan hidup dengan usia kandungan yang cukup, yakni antara sembilan hingga sepuluh bulan.
Namun, ditemukan sejumlah luka, seperti lebam di punggung, memar di kepala sebelah kiri, leher depan, dan leher kiri akibat kekerasan benda tumpul yang mengakibatkan bayi meninggal karena mati lemas.
Siswi SMA di Tulungagung Melahirkan Diam-Diam, Bayi Ditemukan Meninggal di Kloset
Iptu Nursaid juga menyampaikan terdapat luka lecet di pipi kanan dan kiri yang menyerupai bekas kuku, memar berbentuk garis di leher, pendarahan di otak, serta paru-paru yang mengembang.
“Penyebab kematian karena kekerasan benda tumpul pada wajah dan leher yang mengakibatkan mati lemas. Semua luka itu terjadi saat bayi masih hidup,” kata Iptu Nursaid, Kamis (5/12/2024).
Setelah otopsi selesai, pihak kepolisian sempat menghadapi kesulitan mendapatkan keterangan dari FS, karena kondisinya yang belum stabil saat menjalani pengobatan. Namun, baru-baru ini FS akhirnya memberikan keterangan terkait kasus tersebut.
Dari hasil pemeriksaan, FS tetap menyangkal bahwa dirinya tidak melakukan kekerasan pada bayi tersebut. Ia mengaku bayinya lahir dalam keadaan hidup dan menangis, tetapi ia membantah telah melakukan kekerasan atau bahkan menyentuh bayi itu.
Satu Keluarga di Kediri Tewas Dibunuh, Motifnya Pencurian Disertai Kekerasan
Berdasarkan keterangan yang diperoleh, Iptu Nursaid menjelaskan proses penanganan kasus ini masih membutuhkan waktu yang panjang, terutama karena berkas pemeriksaan belum sepenuhnya lengkap. Hingga saat ini, belum ada tersangka yang ditetapkan dalam kasus kematian bayi di kamar mandi.
Minimnya saksi yang menyaksikan langsung proses persalinan FS juga menjadi kendala bagi penyidik. Oleh karena itu, polisi masih berupaya mencari saksi tambahan untuk membantu mengungkap pelaku kekerasan yang menyebabkan bayi tersebut meninggal dunia.