Letda Marinir Mohamad Sofi, salah satu prajurit yang terlibat, mengajarkan huruf-huruf Arab kepada anak-anak dengan ramah. Anak-anak yang mengikuti pengajaran mengaji tersebut tampak antusias, berusaha menjawab pertanyaan dari sang prajurit.
Kepala Desa Pagung, Supriyadi, merasa terharu melihat dedikasi para prajurit TNI yang mengabdikan diri kepada warga. “Terima kasih kepada para prajurit yang memilih bersama masyarakat daripada istirahat,” ujarnya.
Baca juga : Bawaslu Kota Kediri Lantik 405 Pengawas TPS untuk Sukseskan Pemilu
Menurut Supriyadi, kehadiran prajurit TNI di desa mereka memberikan kesan mendalam, terutama bagi masyarakat yang jarang mengalami interaksi langsung dengan TNI. Program TMMD yang melibatkan pembangunan rumah, jalan, dan sumber air bersih tersebut memberi harapan bagi warga setempat untuk mencapai kemandirian dan kemajuan.
Sofi, yang pernah berpartisipasi dalam TMMD pada tahun 1995, mengaku senang bisa berinteraksi langsung dengan masyarakat lereng Gunung Wilis. Baginya, kedekatan dengan warga memberikan kesan mendalam, terutama saat ia mengajar anak-anak berbagai usia.
“Di sini, kami juga mengajar anak-anak TK, SD, hingga SMA, berbagi ilmu dan mengenalkan tugas TNI dalam menjaga NKRI,” jelas Sofi.
Prajurit asal Malang ini pun harus menahan kerinduannya pada keluarga, mengandalkan komunikasi lewat video call untuk melepas rasa rindu selama bertugas. Meski jauh dari keluarga, Sofi tetap menjalankan tugasnya dengan penuh semangat.
Baca juga : Screening dan Bedah Film Pendek Karya Siswa SMK, Diharapkan Menjadi Penggerak Hidupnya Sineas Muda Kediri
Baginya, kebersamaan dengan masyarakat di TMMD kali ini adalah pengalaman yang berharga, dan ia berharap kehadiran TNI dapat memberi manfaat jangka panjang bagi Desa Pagung.
“Rasanya sangat luar biasa diterima dengan hangat oleh masyarakat di sini,” pungkas Sofi, yang berdinas di Batalyon Zeni-2 Marinir.***
Reporter : Rizki Rusdiyanto
Editor : Hadiyin
