Daerah  

Kekeringan di Trenggalek Makin Parah, 32 Ribu Warga di 64 Desa Krisis Air Bersih

Kekeringan di Trenggalek Makin Parah, 32 Ribu Warga di 64 Desa Krisis Air Bersih
Petugas saat mendistribusikan air bersih (angga)

Trenggalek, LINGKARWILIS.COM – Kekeringan yang melanda Kabupaten Trenggalek terus memburuk, dengan lebih dari 32 ribu warga di 64 desa kini menghadapi krisis air bersih. Dampaknya lebih luas dibandingkan tahun sebelumnya, dan jumlah korban kekeringan diperkirakan masih bisa bertambah.

“Data ini adalah rekapitulasi per 8 Oktober, dan kemungkinan akan terus bertambah,” ungkap Kepala BPBD Trenggalek, Triadi Admono, pada Rabu (9/10).

Triadi menjelaskan, sekitar 32.746 warga dari 13.619 kepala keluarga mengalami kesulitan air bersih akibat sumber-sumber air di wilayah terdampak mengering. Kekeringan melanda 64 desa yang tersebar di 13 kecamatan, dengan Kecamatan Kampak menjadi satu-satunya kecamatan yang belum melaporkan kekeringan.

Baca juga : Murdi Hantoro Resmi Jabat Ketua DPRD Kabupaten Kediri 2024-2029

BPBD Trenggalek telah melakukan lebih dari 876 pengiriman tangki air bersih untuk memenuhi kebutuhan warga terdampak. Selain itu, mereka telah mendistribusikan 236 tandon, 49 tandon lipat, 219 terpal, dan 820 jiriken.

Kecamatan Panggul menjadi wilayah yang paling parah terdampak, dengan 15 desa mengalami kekeringan, termasuk Desa Terbis, Besuki, Ngrencak, dan Karangtengah. Selain itu, Kecamatan Tugu juga melaporkan 8 desa terdampak, di antaranya Desa Pucanganak dan Nglinggis.

Di Kecamatan Trenggalek, 8 desa termasuk Ngares dan Sukosari juga terdampak, sementara Kecamatan Pogalan melaporkan 7 desa, termasuk Desa Ngulanwetan dan Pogalan.

Baca juga : Seorang Lansia di Ngasem, Kediri, Meninggal Mendadak Saat Pangkas Rambut, Begini Ceritanya

Triadi menambahkan bahwa jumlah desa yang terdampak kekeringan terus meningkat, dengan tambahan 3 desa baru sejak 2 Oktober, yakni Desa Buluagung di Kecamatan Karangan, Desa Sambirejo di Kecamatan Trenggalek, dan Desa Gemaharjo di Kecamatan Watulimo. Hujan yang turun belum cukup untuk mengatasi dampak kekeringan ini.***

Reporter : Angga Prasetya

Editor : Hadiyin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *