Ponorogo, LINGKARWILIS.COM – Musim kemarau di Ponorogo tampaknya masih berlanjut tanpa tanda-tanda akan segera berakhir. Dalam tiga bulan terakhir, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo telah mendistribusikan sekitar 1,2 juta liter air bersih ke wilayah-wilayah yang mengalami kekeringan parah.
Agung Prasetya, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Ponorogo, menyatakan bahwa hingga pertengahan Oktober 2024, terdapat 19 dusun yang tersebar di 17 desa dari 7 kecamatan yang mengalami krisis air bersih. Sebanyak 1.062 kepala keluarga (KK) atau sekitar 2.734 jiwa bergantung pada pasokan air yang disalurkan BPBD.
“Desa-desa yang paling terdampak berada di wilayah perbukitan karst, seperti Karangpatihan di Kecamatan Pulung dan beberapa desa di Kecamatan Slahung,” kata Agung.
Baca juga : Pokmas di Kota Kediri Desak Pemkot Segera Realisasikan Kelanjutan Prodamas Plus 2024
Di Dusun Dungus, misalnya, ratusan jiwa terpengaruh karena sumber air di daerah tersebut mengering total. BPBD telah menyalurkan antara 5.000 hingga 12.000 liter air per pengiriman, tergantung pada kebutuhan di setiap wilayah.
“Kami rata-rata melakukan dropping air bersih dua kali seminggu, karena air bersih merupakan kebutuhan dasar yang harus terpenuhi,” tambahnya.
Meskipun berdasarkan prediksi BMKG Ponorogo sudah seharusnya memasuki musim hujan pada pertengahan Oktober hingga awal November, BPBD akan terus mendistribusikan air selama masih ada permintaan dari masyarakat.***
Reporter : Sony Dwi Prastyo
Editor : Hadiyin