Kediri, LINGKARWILIS.COM – Memasuki puncak musim kemarau, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri semakin meningkatkan pemantauan terhadap kawasan-kawasan rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Wilayah-wilayah yang mendapat perhatian khusus mencakup kaki Gunung Wilis di Kecamatan Mojo, Semen, Banyakan, Grogol, dan Tarokan, serta kaki Gunung Kelud di Puncu, Kepung, Ngancar, dan Kandangan.
Langkah ini dianggap penting untuk mencegah terjadinya kebakaran selama puncak musim kemarau yang diperkirakan berlangsung antara September hingga Oktober.
Baca juga : KPU Kota Kediri Dampingi Pemeriksaan Kesehatan Bapaslon Wali Kota Kediri di RSUD Dr. Soetomo Surabaya
Kepala BPBD Kabupaten Kediri, Stefanus Joko Sukrisno, mengungkapkan bahwa musim kemarau biasanya diiringi dengan angin kencang, terutama di daerah pegunungan, yang dapat mempercepat penyebaran api.
“Api bisa cepat menyebar, terutama jika ada gesekan antar kayu kering. Kami juga mengingatkan para peladang untuk mematikan perapian setelah digunakan di malam hari, serta kepada para pemburu yang menggunakan api untuk memastikan api benar-benar padam setelah digunakan,” jelas Joko, Senin (2/9/2024).
BPBD Kabupaten Kediri telah meningkatkan koordinasi patroli dengan TNI, Polri, Damkar, dan Forkopimca setempat untuk meminimalkan risiko karhutla. Kewaspadaan tinggi ini dilakukan untuk menjaga wilayah Kabupaten Kediri dari ancaman kebakaran hutan dan lahan.***
Reporter : Wijayanto
Editor : Hadiyin