LINGKARWILIS.COM – Kasus keracunan massal yang menimpa 27 warga Desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung setelah makan nasi kotak akhirnya menemui titik terang.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Tulungagung, Desi Lusiana Wardani, menyampaikan bahwa setelah kasus keracunan massal itu muncul, pihaknya telah mengambil sampel makanan dan mengujinya di RSUD dr. Iskak serta Labkesmas Surabaya.
Dari 59 orang yang mengonsumsi nasi kotak itu, terdapat 27 orang mengalami sakit perut dengan satu orang korban meninggal dunia.
Hasil uji laboratorium menunjukkan, ada salah satu lauk dalam nasi kotak yang terkontaminasi bakteri sehingga mengakibatkan gangguan pencernaan.
7 Resep Makanan Berkuah Nikmat Ala Chef Martin Praja, Cocok untuk Menghangatkan Tubuh di Musim Hujan
Berdasarkan hasil yang telah didapatkan, Dinkes Tulungagung menyimpulkan bahwa keracunan massal disebabkan oleh konsumsi nasi kotak.
Dengan hasil uji laboratorium tersebut, Dinas Kesehatan resmi menutup kasus keracunan massal di Desa Junjung karena tidak ada laporan tambahan kasus baru yang berkaitan dengan keracunan tersebut.
Desi menambahkan bahwa pihaknya tidak dapat memberikan rincian mengenai jenis bakteri penyebab keracunan karena pemeriksaan lebih lanjut diperlukan, termasuk dalam hal pengambilan dan penyimpanan sampel.
Ia juga menjelaskan selain bakteri, faktor imunitas korban turut memengaruhi kasus ini. Dari 59 orang yang mengonsumsi nasi kotak, hanya 27 orang yang mengalami gejala keracunan, dan satu orang meninggal dunia.
Sebagai langkah antisipasi, Desi meminta masyarakat untuk mempertimbangkan lama waktu sejak makanan dimasak.
Apabila makanan dimasak dengan standar biasa, potensi basi lebih cepat terjadi sehingga tidak layak konsumsi. Selain itu, masyarakat diimbau untuk memeriksa tanggal kedaluwarsa bahan makanan sebelum digunakan, dan memastikan proses memasak dilakukan secara steril agar tidak terkontaminasi.
Desi menekankan bahwa makanan yang dimasak pada pagi hari tidak akan bertahan hingga malam, sehingga penting bagi masyarakat untuk memperhatikan waktu penyajian dan konsumsi makanan.