LINGKARWILIS.COM – Belasan warga Dusun Pasir, Desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung mengalami keracunan massal setelah menikmati nasi berkat dari acara kondangan.
Dari insiden keracunan massal nasi berkat ini, satu warga dilaporkan meninggal dunia setelah dirawat intensif di rumah sakit terdekat.
Kepala Desa Junjung, Hari Santoso mengatakan total ada 12 warga yang mengalami keracunan massal setelah menyantap nasi berkat dari acara kondangan.
Peristiwa ini dimulai ketika enam warga menghadiri sebuah acara kondangan di Desa Dayu, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar pada hari Jumat (20/9).
Kepala Desa Tambakrejo Ditangkap Atas Tindak Pidana Korupsi, Rugikan Negara hingga Rp 721 Juta
Setelah acara kondangan selesai, mereka menerima 20 bungkus nasi berkat untuk dibagikan kepada kerabat di Desa Junjung yang berisi nasi, lauk pauk, dan jajanan khas kondangan.
“Awalnya hanya enam orang yang hadir pada acara kondangan keluarga di Kabupaten Blitar itu, sepulang dari acara hajatan, mereka diberi 20 bungkus berkat untuk dibagikan,” kata Hari Santoso, Senin (23/9).
Setelah membagikan nasi berkat, warga mulai menyantap makanan yang berisikan daging ayam dan sambal goreng hati.
Kemudian pada Sabtu (21/9) warga yang memakan nasi berkat mulai merasakan gejala keracunan. Sebanyak 12 warga mengalami mual, muntah, pusing, dan diare sehingga mereka segera dirujuk ke fasilitas kesehatan setempat.
Terdapat salah satu penerima berkat yakni Tri Wahyuni (52) dilaporkan meninggal dunia pada Minggu (21/9) setelah dirawat secara intensif.
Hari menyebutkan bahwa Tri Wahyuni mengalami penurunan kondisi pada pukul 05.00 WIB dan meninggal dunia pada pukul 10.00 WIB saat menjalani perawatan.
Menyusul kejadian ini, Hari melaporkan insiden tersebut kepada Polsek Sumbergempol untuk penanganan lebih lanjut oleh Unit Inafis Polres Tulungagung. Petugas segera menuju tempat kejadian untuk melakukan olah TKP dan mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi.
“Tadi petugas melakukan olah TKP sekitar pukul 10.00 WIB, dan mengamankan beberapa barang bukti yakni beberapa bungkus berkat yang diduga menyebabkan keracunan,” pungkasnya.
Kapolsek Sumbergempol, AKP Tri Nuartiko, menjelaskan pihaknya bersama Unit Inafis Polres Tulungagung dan Puskesmas Bendilwungi mengambil sampel makanan yang dimakan oleh para korban untuk diuji di laboratorium guna memastikan penyebab keracunan.
Hingga saat ini, mereka masih mendata dan memintai keterangan dari korban, meskipun beberapa di antara mereka masih menjalani perawatan intensif dan belum dapat dimintai keterangan.
“Masih ada 5 pasien yang masih menjalani perawatan, yang lain rawat jalan, tetapi mereka masih belum bisa dimintai keterangan,” tutupnya