LINGKARWILIS.COM – Duka mendalam masih dirasakan SMAN 1 Kedungwaru, Tulungagung setelah bus yang membawa guru terguling saat melewati jalur tol Surabaya – Mojokerto pada Senin (7/9).
Akibat kecelekaan tunggal itu, sekitar 19 guru SMAN 1 Kedungwaru mengalami luka-luka dan satu guru yang duduk di bangku paling belakang bus meninggal dunia.
Kepala Sekolah SMAN 1 Kedungwaru, Mohammad Imron Rosyadi menjelaskan sebelum bus terguling, rombongan guru telah berhenti di sebuah rumah makan sebelum memasuki tol.
Namun, saat memasuki tol, mereka berniat untuk beristirahat di rest area KM 725 karena rombongan bus para siswa telah tiba terlebih dahulu di tempat tersebut.
“Sebenarnya sudah istrirahat sebelum masuk tol. Tetapi bus rombongan para siswa ini sudah lebih dahulu tiba di rest area, sehingga bus kami berniat menyusul kesana,” kata Mohammad Imron Rosyadi, Selasa (8/10).
Posisi duduk Imron berada di bangku paling depan belang sopir, dia menjelaskan saat itu dirinya merasa sangat mengantuk dan sempat tertidur di dalam bus sehingga tidak menyadari apa yang terjadi sebelum bus terguling.
Dirinya mulai terbangun ketika mendengar suara teriakan para guru dan menyadari mereka sudah mendekati rest area. Saat itu, jalanan sedikit menikung tetapi kecepatan bus tidak berkurang.
Beberapa saat kemudian, bus yang ditumpangi tiba-tiba terguling ke sisi kanan setelah menabrak beton pembatas jalan. Setelah terbangun, dia menyadari tubuhnya tertindih oleh beberapa guru lainnya pasca insiden.
Menurutnya, situasi saat itu sangat kacau dengan teriakan minta tolong dari para guru yang semakin nyaring, dia juga bahkan melihat seorang guru terlempar ke luar bus.
Setelah sadar, Imron segera berusaha membantu para guru yang terjebak dengan membopong mereka ke pinggir jalan sambil menunggu bantuan.
Beberapa saat kemudian, petugas tol yang berada di dekat lokasi kecelakaan datang untuk memberikan bantuan, dan saat itu mereka mengetahui bahwa Titis guru yang duduk di paling belakang bus telah meninggal dunia.