Kediri, LINGKARWILIS.COM – Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, Desa Joungbiru, Gampengrejo, Kabupaten Kediri, mengadakan khitanan massal gratis bagi sepuluh anak di kantor balai desa, pada Rabu, (24/2024) pagi.
Kegiatan ini disambut antusias oleh warga desa dan diharapkan menjadi hadiah istimewa bagi para peserta dan keluarga mereka.
Kepala Desa Joungbiru, Mugiono, menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas suksesnya acara tersebut.
“Kami berharap khitanan massal ini dapat membantu meringankan beban orang tua dan membawa keberkahan bagi anak-anak yang berpartisipasi. Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung terlaksananya kegiatan ini,” ujar Mugiono.
Zida Amaluddin, Ketua Panitia sekaligus Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) Joungbiru, menekankan bahwa khitanan massal ini sudah menjadi agenda tahunan desa.
“Kami selalu berupaya mengadakan acara ini setiap tahun sebagai bentuk bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan. Terima kasih juga kami sampaikan kepada para tenaga medis dari RS DKT yang telah turut serta dalam pelaksanaan khitanan ini,” jelasnya.
Kegiatan sosial ini mendapat dukungan luas dari berbagai pihak, termasuk tenaga medis dari desa tetangga. Sya’roni, A.Md., Kep., Kepala Desa Bulu Semen, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, yang hadir sebagai tenaga ahli.
Ia menegaskan pentingnya sinergi antar desa dalam upaya meningkatkan kepedulian sosial.
“Ini adalah wujud nyata solidaritas antarwarga. Semoga kegiatan seperti ini bisa terus dilaksanakan di masa depan,” tuturnya.
Salah satu peserta, Ahmad Mahfud Mubarok, anak berusia 11 tahun dari RT 4 Desa Joungbiru, tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya.
“Saya sangat berterima kasih dan senang bisa ikut khitanan ini. Ini menjadi pengalaman berharga yang tidak akan saya lupakan,” ungkapnya penuh semangat.
Khitanan massal yang berlangsung dalam rangka Maulid Nabi ini tak sekadar sebuah acara seremonial, tetapi juga mencerminkan kuatnya budaya gotong royong dan kepedulian sosial di Desa Joungbiru.
Pemerintah desa berharap kegiatan ini dapat menjadi agenda rutin yang membantu masyarakat kurang mampu, sekaligus memperkuat solidaritas di tengah-tengah warga.***
Reporter: Agus Sulistyo Budi
Editor: Hadiyin