Daerah  

Kondisi 9 Guru SMAN 1 Kedungwaru yang Alami Patah Tulang Akibat Kecelakaan di Tol Sumo

Kondisi 9 Guru SMAN 1 Kedungwaru yang Alami Patah Tulang Akibat Kecelakaan di Tol Sumo
Direktur RSUD dr. Iskak Tulungagung, dr. Kasil Rokhmad

LINGKARWILIS.COM – Kecelakaan bus yang dialami SMAN 1 Kedungwarudi Tol Surabaya – Mojokerto sudah berlalu beberapa hari tetapi sembilan guru yang alami luka berat masih mendapatkan perawatan intensif di RSUD dr. Iskak Tulungagung.

Menurut kabar, sembiln guru SMAN 1 Kedungwarudi diketahui harus menjalani operasi karena mengalami patah tulang akibat kecelakaan tersebut.

Direktur RSUD dr. Iskak Tulungagung, dr. Kasil Rokhmad mengungkapkan kondisi sembilan korban kecelakaan yang terjadi pada Senin (7/10) kini sudah stabil dan bisa diajak berkomunikasi.

Cedera yang dialami para guru  SMAN 1 Kedungwarudi bervariasi diantaranya patah tulang pada kaki dan tangan. Bahkan mereka memerlukan penanganan serius, termasuk operasi, guna mempercepat pemulihan kondisi tulang yang patah.

Kronologi Bus Rombongan SMAN 1 Kedungwaru Tulungagung Terguling, Niat Nonton Pertandingan Basket Malah Berujung Maut!

“Sembilan korban luka berat yang dibawa ke RSUD dr. Iskak kondisinya stabil, tetapi memang mereka mengalami luka patah tulang yang terbilang berat, sehingga beberapa korban perlu penanganan segera,” kata dr. Kasil rokhmad, Rabu (9/10)

Saat menerima para korban kecelakaan, ia memastikan tidak ada korban dalam kondisi kritis ataupun cedera dan kondisi paling berat yang diterima yakni patah tulang punggung.

Menurut Kasil, waktu perawatan yang dibutuhkan para korban diperkirakan akan sejalan dengan waktu pemulihan untuk cedera patah tulang pada umumnya.

Namun, ia mencatat bahwa korban dengan cedera pada tulang punggung akan memerlukan waktu pemulihan yang lebih lama dibandingkan korban dengan patah tulang pada tangan atau kaki.

Kesaksian Korban Kecelakaan Bus SMAN 1 Kedungwaru Tulungagung di Jalur Tol Surabaya, Ada Guru yang Telempar ke Luar!

Idealnya, cedera patah tulang pada orang dewasa membutuhkan sekitar enam bulan untuk sembuh, meskipun faktor seperti lokasi cedera, usia, dan kondisi kesehatan korban bisa mempengaruhi kecepatan pemulihan.

Dalam hal biaya perawatan, Kasil menegaskan kesembilan guru tersebut sudah tercakup oleh BPJS, sehingga biaya perawatan mereka akan ditanggung sepenuhnya.

Sebagai ASN dan PPPK, mereka sudah dijamin oleh BPJS, sehingga Pemerintah Kabupaten tidak perlu mengeluarkan dana tambahan untuk menutupi biaya perawatan. Selain itu, untuk kasus kecelakaan, biaya juga dapat ditangani oleh Jasa Raharja sesuai regulasi yang berlaku.

Repoter : Mochammad Sholeh Sirri
Editor : Shadinta Aulia Sanjaya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *