LINGKARWILIS.COM – Pada Senin siang, 19 Agustus 2024 sebuah rumah di Desa Besole, Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung mengalami kebakaran hebat yang diduga disebabkan oleh korsleting listrik. Akibat insiden ini, pemilik rumah mengalami kerugian sekitar Rp 100 juta.
Menurut Artista Nindya Putra, Kepala Bidang Pemadaman dan Penyelamatan dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Tulungagung, kebakaran dilaporkan terjadi sekitar pukul 13.10 WIB. Pada waktu tersebut, Heri Firmansyah, pemilik rumah, mendapati api sudah mulai menyebar dari kamar depan rumahnya.
Menyadari situasi tersebut, Heri segera meminta bantuan warga setempat dengan peralatan seadanya untuk memadamkan api. Warga juga melaporkan kejadian tersebut kepada petugas pemadam kebakaran setempat.
“Kami baru menerima laporan kebakaran di Desa Besole sekitar pukul 14.15 WIB,” jelas Artista Nindya Putra.
BPBD dan Perhutani Tangani Kebakaran Hutan di Ngleyangan, Kediri
Setelah menerima laporan, petugas pemadam kebakaran langsung bergerak menuju lokasi kebakaran pada pukul 13.20 WIB, setelah menyiapkan peralatan. Mereka membawa satu unit mobil pemadam kebakaran dan dua truk tangki air.
Namun, petugas baru tiba di lokasi sekitar pukul 13.50 WIB, dan menemukan rumah sudah dalam keadaan terbakar habis, menyisakan puing-puing yang hancur.
“Saat kami tiba, api sudah sangat besar dan menghanguskan seluruh rumah. Beberapa bagian bangunan, terutama atap, sudah runtuh,” ungkap Artista.
Proses pemadaman memakan waktu cukup lama hingga api benar-benar padam dan proses pendinginan selesai pada pukul 15.15 WIB.
Aneka Resep Spaghetti Simpel dan Mudah Dipraktekkan di Rumah, Udah Pernah Nyoba Belum?
Kesulitan utama adalah besarnya api dan banyaknya barang mudah terbakar di dalam rumah. Selain itu, jarak lokasi kebakaran yang sekitar 28 kilometer dari pos pemadam juga memperburuk situasi.
Akibat kebakaran ini, Heri Firmansyah mengalami kerugian material yang mencapai Rp 100 juta. Petugas menghimbau masyarakat untuk memastikan instalasi listrik di rumah dilakukan sesuai standar dan oleh profesional berkompeten untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
Reporter : Mochammad Sholeh Sirri
Editor: Shadinta Aulia Sanjaya
